Share=>

Sabtu, 14 Februari 2015

Untuk Apa Kalian Berhasil Jika Kalian Tak Merasa Puas??

Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya.

Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?

Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.

Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri.

Sumber :http://iphincow.wordpress.com

Senin, 05 Januari 2015

Sahabat-Sahabat Terbaik yang Aktif di Blogger


Rabu, 24 Desember 2014

Pantaskah Anda Mengeluh??

Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.

Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut.

Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?

Sumber : http://iphincow.wordpress.com

Kamis, 18 Desember 2014

Kitalah yang menciptakan masalah


Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di Jakarta.

Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor.

‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah.” Ia menyarankan.

Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. “Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.

Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa” itu.

Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan.

Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.”

Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat membawa “takdir”tersendiri.

Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”

Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak.

Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan.

Kamis, 11 Desember 2014

Teknologi masa depan pemikiran ane dan sohib ane

Hai sobat2 blogger….
Maaf udah lama vakum ni di dunia blogger…
Ni baru mau berbenah di blog ane (Hendra Juliardi) dan bersihin sarang laba2 yang ada di blog ane karna udah lama gak ter-urus.
hehe

Kali ini ane mau menceritakan kejadian yang ane alami barusan, ,
sebelumnya ane minta maaf jika tulisan ane sedikit kurang bagus or gimanalah gtu, maklum..ini tulisan perdana ane :D

Pada hari Rabu/ 4 Juli 2012, ane ada janji dengan seseorang untuk pergi ke Seminar Techopreneurship dari Yayasan INOTEK di Lantai 3 Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak.
janji itu kepada seseorang yang bernama Rizka.
Ets, jangan salah paham dulu..
Dia bukan cewek ane, tapi dia tu sohib ane dari sejak SMP. Nama lengkapnya Rizka Jaya Eka Saputra.
Jadi dia laki2 ya..??
ya iyalah…dia laki2…makanya ane bilang bukan cewek ane…
hahaha

kembali ke topik semula, ,
pada undangan tesebut, seminarnya mulai pukul 13.00 WIB, jadi kami pun datang kesana 10 menit sebelum seminar dimulai. Sebelumnya kami harus registrasi terlebih dahulu dan setelah itu kami mendapatkan makanan ringan (cemilan). Ya..lumayan lah sebagai pengganjal perut selagi seminar berlangsung…

saat seminarnya sudah berlangsung 45 menit, ane dan rizka merasa sangat kecewa karna seminarnya tidak sesuai dengan harapan kami. Hal ini disebabkan karna seminarnya hampir sama dengan persentasi tugas kelompok mahasiswa didalam kelas yang membuat boring dan ngantuk. Saat ngantuk ane sudah tak tertahankan lagi, tiba2 suasana berubah 180 derajat.

Sebenarnya apa yang terjadi?? koq berubah sampe 180 derajat??
Ternyata pemateri yang sebenarnya telah di tengah2 ruangan kami.
Pemateri tersebut didatangkan dari Yayasan INOTEK yang sudah terkemuka.
Isi materi seminarpun sangat menarik sehingga membuat kami bersemangat dan punahnya rasa ngantuk pada mata kami. Teknologi2 yang dipersentasikan ialah sangat sederhana tetapi sangat bermanfaat dan cocok untuk berwirausaha. Nah itu lah dia, sesuai dengan nama seminarnya yaitu Techopreneurship.

Disini adanya perpaduan antara teknologi yang sederhana dengan wirausaha. Ini membuat kami memukau dan menginspirasikan kami untuk ide menampilkan listrik tanpa perlu tiang listrik dan kabel.

Nah itu dia. Listrik yang hanya menggunakan sinyal saja seperti halnya internet dan jaringan telpon seluler. Kami berinisiatif untuk membuat hal itu menjadi kenyataan sehingga tiang2 listrik yang ada di jalan dan kabel yang begitu panjang tidak diperlukan lagi sehingga jalanan terlihat lebih Indah tanpa tiang listrik dan kabel.

Tetapi terbesit di pikiran ane dan rizka bahwa kapan ya kita bisa mewujudkannya??

____________________________________

baca juga artikel terinspirasi dari kakak Q

Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku