Share=>

Rabu, 05 November 2014

Sukses adalah Hak Saya: Bagaimana Bila Gagal?

"Setiap kegagalan adalah pelajaran yang mendorong kita untuk mencoba cara dan pendekatan baru yang belum pernah dicoba se­belumnya," (Valentino Dinsi, Guru Entrepreneur Indonesia).

Untuk Direnungkan:

Bagaimana tangan-tangan Ghaib “KEGAGALAN” Bertindak

Thomas Edison (Penemu Bola Lampu dan lebih dari 1000 paten penemuan), 9996 percobaannya gagal

Kolonel Sanders (Pendiri Kentucki Fried Chicken), 994 kali ditolak

Walt Disney (Creator Mickey Mouse), 370 kali bangkrut

Bill Gates (Pendiri Microsoft), drop out dari Harvard

Ray Kroc (Pemilik McD), dari multi mixer mengakuisisi McDonald

"Kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda. Ya, keberhasilan yang tertunda," (Valentino Dinsi, Guru Entrepreneur Indonesia).

Prinsip Utama 18: Ambil Hikmah dan Jangan Menyerah

”Secara sederhana, kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu yang positif. Jangan lupa bahwa Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total. Karena Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia,” (Eugenio Barba)

Saya pernah bertanya kepada para hadirin tentang satu masalah menarik, mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air? Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah “Dia tak dapat berenang.” Setiap orang heran apabila saya memberitahu bahwa jawaban mereka salah. Malahan menyangka suatu gurauan karena kebanyakan seminar saya agak riang suasananya.

Untuk meyakinkan mereka lagi, saya memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam sepuluh centimeter. Akhirnya, saya memberitahu jawabannya, yang akan saya berikan kepada Anda sekarang. Orang tenggelam karena dia menetap di situ dan tidak meng­gerakkan dirinya ke tempat lain. Berapa kali orang jatuh tidak jadi soal. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh

Mengantisipasi bencana sejak dini adalah karakteristik seorang en­tre­pre­neur. Jangan biarkan kebanggaan dan sentimen mempengaruhi keputusan keputusan Anda. Sebuah gagasan gagal, adalah pelajaran Anda saat untuk bangkit kembali untuk mengejar target-target Anda berikutnya.

Babe Ruth, pemain baseball terkenal, tidak hanya mencetak 714 home run, namun dia juga pernah luput (strike out) 1.330 kali. Ray Meyer, pelatih bola basket legendaris di DePaul Uni­ver­sity telah memimpin timnya memenangkan 37 musim kompetisi. Saat timnya kalah setelah kemenangannya yang ke-29, dia ditanya bagaimana perasaannya. “Luar biasa!” katanya, “sekarang kami dapat meng­konsentrasikan diri bagaimana me­menangkan permainan daripada memikirkan kekalahan ini.”

Kegagalan, jangan biarkan se­bagai sesuatu yang final. En­tre­pre­neur sejati, memandang kegagalan sebagai awal, batu loncatan untuk memperbaharui kinerja bisnis mereka di masa men­­datang. Pemimpin tidak menghabiskan waktunya memikirkan kegagalan.

Untuk memicu kesiapan mental Anda, kita belajar dari cerita tentang seorang eksekutif IBM yang memiliki prospek cerah. Ia baru saja melakukan kesalahan transaksi yang merugikan perusahaan jutaan dolar. Thomas J. Watson, pendiri IBM, memanggil eksekutif muda itu ke kantornya. Spontan eksekutif itu berkata: “Saya tahu Anda pasti meminta saya mengundurkan diri, bukan?”

”Anda tidak perlu cemas. Kami baru saja mengeluarkan jutaan dolar untuk mendidik Anda!” Begitu jawab Watson.

”Perusahaan seperti milik kami harus menciptakan suasana di mana orang-orang tidak takut mengalami ke­gagalan. Ini berarti kami menciptakan sebuah organisasi di mana kegagalan tidak hanya ditolerir tetapi ketakutan dikritik karena menyampaikan gagasan
bodoh juga dihilangkan. Jika tidak, maka banyak orang yang merasa cemas dan tidak nyaman. Dan gagasan-gagasan brilian yang sangat potensial tak akan pemah terucapkan dan tak akan pernah terdengar. Kegagalan masih bisa ditolerir selama itu tidak menjadi kebiasaan,” (Michael Eisner, Walt Disney Corp)

Jadi? Ya, gagal bukan kiamat, tapi jangan kelewatan. Apalagi menjadi “kebiasaan”. Kerjakan yang mampu dilakukan, semakin terbatas sumber dana, Anda patut semakin bijaksana. Pahami, kapan harus meminimalisasi kerugian.

Kisah Nyata: Siapakah Orang Ini?

Gagal dalam bisnis di usia dua puluh dua tahun
Kalah dalam pencalonan negara bagian di usia dua puluh tiga
Gagal dalam bisnis di usia dua puluh lima
Ditinggal mati oleh kekasihnya di usia dua puluh enam
Menderita sakit saraf di usia dua puluh tujuh
Kalah berpidato di usia dua puluh sembilan
Kalah dalam pencalonan menjadi anggota kongres di usia tiga puluh empat
Terpilih menjadi anggota kongres di usia tiga puluh tujuh
Kalah dalam pencalonan anggota kongres di usia tiga puluh sembilan
Kalah dalam pencalonan anggota senat di usia empat puluh enam
Kalah dalam pencalonan wakil Presiden Amerika Serikat di usia empat puluh tujuh
Kalah dalam pencalonan anggota senat di usia empat puluh sembilan

Abraham Lincoln terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat di usia 51. Mengapa Lincoln berhasil menjadi Presiden? Karena dia yakin semua itu cuma soal waktu. Selama kita yakin dan terus berjuang dengan cita-citanya. Ya! Semua cuma soal waktu!

sumber: www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

BUDAYAKAN MEMBERI KOMENTAR SETELAH MEMBACA