Share=>

Sabtu, 12 Desember 2015

SOLUSI

Assalamualaikum Wr. Wb

hmm.. sdah lama jg gak nulis ni, ops maksudnya ngetik artikel :D
Kemarin2 ane sempat ngetik artikel yang berjudul Gara2 Fb N BBM atau kurang bijak penggunaannya ya?

nah.. ini bs dikatakan kelanjutan dari solusi dari masalah itu semua.

Setelah vakum alias menonaktifkan dri Fb & BBM beberapa bulan, ane berusah menacari pemecahan masalah utk di diri ane. ya akhirnya ane memutuskan meng-AKTIF-kan kmbli Fb ane dan menggunakan METODE SATU ARAH saja dan berusaha menghindari faktor2 yang menimbulkan UJUB, SOMBONG & RIYA’.

maksudnya METODE SATU ARAH ialah ane hanya memposting info2 dan menghindari membaca/ terlihat/ terbaca postingan2 yang tampil diberanda fb ane kecuali postingan ane sendri dan tertentu. itu semua supaya utk mencegah terkotorinya hati, bisa dari faktor internal ataupun eksternal.

Penjelasan LEBIH LANJUT mengenai METODE SATU ARAH yaitu hampir semua yang tampil (baik itu postingan dll) di beranda ane, ane baut ter-hidden/ tersembunyi dgn cara meng-klik tidak mengikuti si A, si B, si C dan seterusnya & tidak mengikuti postingan di group A, B, C dan seterusnya. Seperti yang ane bilang di atas, hal ini bertujuan untuk menghindari membaca/ terlihat/ terbaca postingan2 yang tampil diberanda fb ane KARNA sebagian besar orang2 memposting hal yang kurang penting baik itu kegiatan sehari2 maupun curhat bahkan kata2 kotor or marah2. itu semua supaya utk mencegah terkotorinya hati, bisa dari faktor internal ataupun eksternal.


Jadi kita harus pandai2 dan bijak dalam menggunakan medsos krna klo tdk, kita akan terjerumus ke hal yg negatif TANPA kita SADARI Atau di hati kecil bs terlintas UJUB, RIYA’ atau SOMBONG.



ู„ุงَ ูŠَุฏْุฎُู„ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูِู‰ ู‚َู„ْุจِู‡ِ ู…ِุซْู‚َุงู„ُ ุฐََุฑَّุฉٍ ู…ِู†ْ ูƒِุจْุฑٍ.

Tidak masuk surga orang yang di dalam hati ada kesombongan meskipun hanya sebiji sawi (HR.Muslim)



DAN karna PENYAKIT HATI akan menggrogoti/ MENGHABISI Amal2 perbuatan kita yang bernilai PAHALA sehingga bisa menjadi DOSA.

APAKAH mau SEMUA AMAL perbuatan kita selama hidup di DUNIA ini nantinya tidak brnilai di AKHIRAT karna PENYAKIT HATI yg ada pada diri kita TANPA KITA SADARI..??!

AKHIRNYA ALLAH tidak ridho dan kita masuk NERAKA?? naudzubillah min dzalik

Artikel ini baru membahas mengenai HATI, yang mungkin kita anggap sepele/ kecil tapi berdampak BESAR.

Mungkin ARTIKEL ini LEBAY, tapi itulah KENYATAANNYA supaya kita tidak MENYESAL dikemudian hari.

=> HATI itu sangat SENSITIF.

Semua berpusat dari HATI.

JADI jagalah baik2 HATI diri sendiri



Wassalamualaikum Wr. Wb

Senin, 22 Juni 2015

PELAJARAN DARI PENGAMATAN

Assalamualaikum..
Apa kabar sahabat terbaik di bulan Ramadhan ini?
Semoga dalam keadaan baik-baik dan slalu diberikan kesehatan.
Aamiin ya robal alamin..

Terimakasih yo telah menyempatkan diri untuk membaca artikel ini.
Ini mengenai mengambil sebuah pelajaran dari berbagai pengamatan yang kesannya kegalauan perlunya pendamping hidup. 

Kayaknya sekarang di fb n bbm serta group dunia maya penuh dunia galau buat status, pm or cuap2 mengenai cinta, pacaran, mau nikah, sbg pendamping ikhwan or akhwat yang mau akad nikah or walimahan dll.
trus ujung2 nya, tertulis deh kalimat: kapan ya giliran aku/ saya/ ane?

hmm... kadang sangat atau lumayan eksis di dunia fb n bbm.
Fb or bbm or group dunia maya penuh status, postingan, pm dll dari dia.
Mngkin ini dlu yg pernah ane lakukan jg..
Semoga ane gak gitu lagi

Ada cerita nyata ni, setahun lalu si A memposting ini n itu yang kesannya seperti kebelet nikah :D
Trus ada temannya koment yang intinya mempersilahkan si A walimahan duluan, sedangkan dia nanti2 aja.
Eh giliran sekarang, malah dia yg ngundang si A ke walimahannya :D
sedangkan si A masih belum ketemu dgn pasangan hidupnya.
Pasti rasa "JLEB" bnget tu :D
Tanpa kabar or isu, eh ternyata sudah nyebar undangan, mau akad nikah or walimahan.

Emang sih klo maslah jodoh tu gak ada yang tau, tapi lebih baik sih diam2 langsung action memantaskan diri n menjemput jodoh.

Dari kumpulan pengamatan ane, ternyata orang2 yang jarang memposting or koment2 di fb n bbm serta group dunia maya mengenai cinta or nikah, tanpa diduga mereka diam2 langsung action lho..!!

Beda banget dengan kita2 yang slalu menulis or memposting or koment tentang nikah or mencari pasangan hidup, tetapi ternyata keduluan yg diam2 ni :D

Trus kemarin2 sempat dapat penjelasan dari teman yang sudah nikah.
Intinya konsep ikhwan ialah menjemput jodoh.
Jika sudah siap, ya cari dengan cara baik-baik n bicara langsung ke ortunya.
bukan cari via fb or bbm dengan cara mancing2 koment lawan jenis :D

Oya, sesuai dengan postingan ane yang sebelumnya, jika kita ingin memantaskan diri, ya pantaskan diri dihadapan-Nya (Allah), bukan dihadapannya (manusia/ lawan jenis) karna kalau dihadapannya (manusia/lawan jenis) hanya membuang waktu belaka atau menyia-nyiakan waktu.


karna kalau dihadapannya (manusia/lawan jenis), ya medianya yaitu  IG, Twitter, FB, BBM dll. 
Apa2 harus di posting, diposting koq harus apa2? :D

Tapi lain cerita jika media itu dimanfaatkan utk berniaga, wirausaha, berdakwah dll.

So.. klo dihadapan-Nya (Allah), cukup diam2 langsung action aja tanpa perlu orang lain tau.

Ane bicara begini, bukan berarti ane lebih baik dari teman2 ya. Ane masih dalam proses pembelajaran juga koq dan ingin men-share apa2 aja yang sudah ane ketahui or pengalaman ane sehingga kita gak terjerumus ke arah yang sama gak baiknya.
It's Ok..

Semoga artikel ini bermanfaat ^_^

_________________ 
Yuk baca artikel Perjuangan yang Benar-benar Berjuang  dan Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Senin, 01 Juni 2015

Perjuangan yang Benar-Benar BERJUANG


Bismillah

Assalamualaikum.. Apa kabar para pembaca artikel ini?
Semoga dalam keadaan baik-baik dan slalu diberikan kesehatan.
Aamiin ya robal alamin...

Kali ini ane mau men-share pengalaman ane saat berjuang mencapai gelar S.Sos (Sarjana Sosial)
hehe
Lebay bnget ya..? :D

Ini berawal saat ane semester 7. Ketika teman2 ane sudah mengajukan judul skripsi ke KaProdi, ane masih mikirin masalah apa yang pas untuk ane jadikan bahan skripsi ane.
Oya, Btw ane hoby di bidang IT tapi kuliahnya di Prodi Administrasi Negara. Gak nyambung banget kan?
hehe, tapi itu lah pilihan hidup ane. Kalo kamu nanya ane koq bisa gitu n gimana prosesnya?
Jawabannya panjang banget deh, tapi ane lagi gak mau membahas itu karne ini artikel yang membahas perjuangan ane saat mendapatkan gelar S.Sos.
hehe :D

Kembali ke Topik Artikel Ini :D
Ane akhirnya mencari masalah untuk SKRIPSI yang sesuai dengan Hoby dan Prodi ane. Ane buka2 situs Pemerintahan Kota Kelahiran Ane. Alhamdulillah nemu juga masalahnya. Akhirnya ane mengambil judul "Pelayanan Informasi Pada Situs di Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang"

Pertama kali ane ngajukan judul skripsi ke Kaprodi, Alhamdulillah langsung di ACC tanpa harus memperbaiki. Perasaan pun senang karna berjalan mulus, tapi ini tidak semulus dipikiran ane. Ketika mengajukan ke Kajur untuk mendapatkan dosen pembimbing, ternyata ane dapat Dosen yang terkenal dgn Killernya :D

Nah.. disinilah dimulainya perjuangan ane :D
Akhirnya ane mencari informasi lebih lanjut mengenai doesen tersebut karna bagaimanapun ane harus bimbingan ke beliau untuk menyelesaikan SKRIPSI ane.

Ternyata..dosen tersebut sulit di hubungi. Kadang ditelpon, biasanya sibuk.
kalau di sms, eh malah dibalas kadang sampe 3 hari kemudian or bahkan 1 minggu kemudian.
capek deh.. :D

Itu baru permulaan untuk membuat janji or bertanya, belum lagi saat ketemuan.
Kebanyakan sms ane gak pernah dibalas or gak pernah dikonfirmasi. Ane gak mau masalah janjian aja bisa menunda SKRIPSI ane. Ane gak kehabisan akal, ane hubungi aja teman2 ane yang bimbingan skripsinya ke beliau juga. Akhirnya kami sepakat, jika ada balasan sms ke salah satu dari kami, kami saling memberi tau dan pergi sama2, walaupun resikonya di marah2 or gak diperdulikan sama dosen tersebut.
hehe

Akhirnya saat ada balasan sms beliau ke teman ane untuk janjian ketemuan bimbingan SKRIPSI ke beliau, teman ane hubungi ane dan kami pergi sama2. Akhirnya saat bertemu, ane kena marah2 dan diminta datang hanya setiap hari jum'at untuk menyerahkan perbaikan, terus jum'at depannya baru ambil ke beliau hasil coret2annya dan jum'at depannya lagi baru diserahkan kembali. Berarti sekali perbaikan memerlukan waktu 2 MINGGU.

WOW.. kalau begitu, mau nunggu berapa lama ane nyelesaikan SKRIPSI??!
TARGET dan RENCANA ane bisa GATOT (Gagal Total) donk -_-"
karna gak mau GATOT, ane akhirnya selalu mengikuti teman ane yang hampir slalu dibalas smsnya dari beliau.

Lagi2 ane kena marah lagi, tapi teman ane gak kena marah -_-".
Terkadang ane kesel dengan sikap dosen tersebut, trasa gak adil.
Masa' teman ane slalu dibalas smsnya, sedangkan ane jarang banget dibalas
belum lagi ane di marah2 & diacuhkan, sedangkan teman ane gak di marah2 n malah dibimbing bener2 +_=

dan akhirnya slalu begitu smpe sekitar + 12 kali pertemuan untuk melaksanakan seminar usulan penelitian (Bab I-III).
Slama 12 kali pertemuan,
ada 10 kali kena marah-marah,
2 kali kesannya diusir,
1 kali dimarah didepan umum

Ketika mau seminar (ujian ke 1), dosen tersebut tidak ada mengkonfirmasi apakah bisa hadir atau tidak.
Ketika hari H, ternyata dosen tersebut benar2 tidak hadir. Untung saja dosen pembimbing satunya hadir. . jika tidak, maka gagal lah seminar usulan penelitian ane yang telah ane persiapkan dari sisi materi dan makanan serta ruangan untuk seminar. Oya, tadi kelupaan memberi tau. Dosen Pembimbing ane ada 2 dosen, dan 2 dosen penguji  juga.

Setelah berjalannya seminar, ada isi usulan penelitian yang harus ane perbaiki tapi harus konsultasi dengan dosen yang killer tersebut. 
Oya, ternyata dosen dosen tersebut gak suka di telpon, akhirnya ane hanya menggunakan sms saja. 
beban pikiran ane bertambah karna ane mendapat telpon dari bapak ane untuk segera pulkam (pulang kampung) agar ane dapat membantu persiapan resepsi walimahan kakak ane. akhirnya ane sms ke dosen tersebut sehari sekali selama 5 hari. 2 hari nya gak sms lagi. 
Genapkan 1 minggu gak ada konfirmasi dari beliau dan akhirnya ane memutuskan untuk pulkam.
Sebenarnya bukan pulkam sih, kan tempat kelahiran ane tu Kota Singkawang, bukan kampung Singkawang hehe :D

Pada hari ke 3 di Kota Kelahiran ane, ane pergi ke resepsi walimahan tetangga pada sore harinya. Saat pulang dari walimahan, WOW, ternyata ada telpon dari dosen killer ane. Ternyata beliau mau ketemu dengan ane. Akhirnya ketika ane selesai bicara ditelpon, pada saat itu juga ane langsung mencari buku telpon untuk menelpon taksi dan berangkat setengah jam kemudian ke Kota Pontianak. Ane pke taksi karna motor ane di tinggal di Pontianak. Oya, Keluapaan lagi, Kampus ane di Kota Pontianak, sedangkan kota kelahiran ane di Kota Singkawang. Jarak Kota Pontianak ke Kota Singkawang ditempuh selama 3 jam dengan kecepatan rata2 80 km/jam.

Besok paginya ane ketemu dengan dosen tersebut, ternyata ane di minta minggu depannya nginap di rumah dosen tersebut karena beliau sekeluarga mau keluar Kota. 
Mimpi apa ane pada malam itu, dosen yang selalu memarahi ane yang kesannya acuh ke ane tiba2 mempercayai ane untuk menginap dirumahnya. Mungkin ini namanya KEKUATAN DOA. 
Doa yang jawabannya tertunda dari awal2 bimbingan dengan dosen tersebut.
KEKUATAN Doa dari Ortu (Orang Tua) & Doa ane juga karne ane sebelum2nya sempat menceritakan keluhan ane saat bimbingan SKRIPSI ini. 
Mungkin Doa tersebut mulai terjawab saat itu.
Akhirnya Ane pun meng-iya-kan permintaan dosen tersebut.

Setelah seminggu berlalu samnbil mengerjakan Skripsi bab IV & V, akhirnya tiba lah waktunya ane menginap di rumah dosen ane. Sebelum beliau berangkat, ane dipesankan untuk merawat burung-burung peliharaannya. Ternyata burung-burung itu harganya JUTA-AN. 

WOW, seperti yang di Film-film..!!
Jika ada hal yang buruk terjadi pada burung-burung beliau, nasib ane gimana ya??!
Tapi demi SKRIPSI ane supaya lancar, ya ane jalani aja.

Hari demi hari berlalu di rumah dosen tersebut, ane harus bergelut dengan kursi, air, pur makanan burung, pisang dan kandang burung.
Karna setiap pagi burung-burung tersebut harus di beri makan dan minum serta digantung diluar rumah. Pada Sore harinya digantung di dalam rumah. Karna gantungannya sangat tinggi, jadi ane harus turun naik kursi untuk memberi makan & minum burung serta memindahkan kandang burung tersebut. Ya.. gak apa lah, ini mungkin yang namanya perjuangan untuk mendapatkan Gelar S.Sos :D
ini ane lakukan selama 1 minggu di rumah dosen tersebut.

Pada hari terakhir ane di rumah itu, ane memberikan undangan resepsi walimahan kakak ane ke dosen tersebut. Ketika hari H resepsi walimahan kakak ane, ternyata dosen tersebut datang sekeluarga ke rumah ane dari Pontianak ke Singkawang. Wow, sungguh LUAR BIASA, rela datang dari luar kota untuk menghadiri walimahan kakak ane.

Semenjak itu, hubungan ane dengan dosen killer tersebut menjadi membaik. Sekarang dosen tersebut bagi ane sudah menjadi Dosen yang baik hati :D
Akhirnya ane dibimbing untuk menyelesaikan SKRIPSI ane. Alhamdulillah selesai juga SKRIPSI Ane dan perjuangan ane menyelesaikan SKRIPSI untuk mendapatkan gelar S.Sos.
Terimakasih dosen pembimbing dan dosen penguji ane. Engkau mengajariku arti pentingnya PERJUANGAN.

Alhamdulillah...
________________
Maaf dipostingan ini melibatkan beberapa tokoh dosen. Ane gak bermaksud menjelek-jelekan dosen, ane hanya pengen berbagi pengalaman dan bisa menginspirasi para mahasiswa.
Se-Kiler2nya dosen, mereka pasti punya HATI. 

Nah,, sentuh lah hati itu dengan Doa dan Usaha/Perjuangan
Se-Kiler2nya dosen, mereka gak akan menjerumuskan mahasiswanya sendiri. Mereka gak bermaksud untuk mempersulit proses SKRIPSI kita, mereka hanya ingin mengajari kita akan kekuatan MENTAL & pentingnya PERJUANGAN serta DOA. ^_^
POSITIF Thinking aja :)

Created by. Hendra Juliardi
_________________
 Yuk baca artikel ane : DIAM-DIAM LANGSUNG ACTION AJA & Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Minggu, 31 Mei 2015

Gara2 Fb N BBM atau kurang bijak penggunaannya ya?

Oleh: Hendra Juliardi
Bismillah

Assalamualaikum..
Apa kabar para pembaca artikel ini?
Semoga dalam keadaan baik-baik dan slalu diberikan kesehatan.
Aamiin ya robal alamin..


hmm.. udah lama banget ni vakum nulis artikel dari karya sendiri.
sampe sekarang aja masih bingung ni mau nulis mulai dari mana,
karna.. slalu terlintas dipikiran mau nulis ini & itu, ini & itu

Dari pada bingung, langsung aja deh action nulisnya.
Semua pada tau kan bahwa sebentar lagi Ramadhan akan tiba?
Nah.. dari situ lah semuanya berawal.
Ane flashback yang telah ane lakukan selama ini,

Ternyata slama ini ane sudah terlalu banyak menghabiskan waktu hanya untuk Facebook dan BBM.
Ane tlah terlena akan dunia yang penuh dinamika permainan postingan2 mengundang banyak komentar yang ujung2nya jatuh ke GHIBAH, mengumbar aktivitas2 sendiri atau hal2 yang seharusnya orang lain gak perlu tau, MENGOTORI HATI bahkan malah ke FITNAH.
Ditambah lagi tanpa disadari, Fb & Bbm dapat mengkotori hati kita karna melihat/terlihat atau membaca/terbaca postingan2 yang isinya kurang baik or bersifat membicarakan keburukan orang lain atau mengundang koment2 yang menyebabkan perpecahan dan perang dingin bahkan membuat kita jatuh kpd RIYA' dan SOMBONG akibat postingan2 dari itu semua  . Belum lagi khawatirnya postingan2 kita hanya bisa membuat kita NATO (No Action, Talk Only).

Supaya bisa ngeh or nyambung dengan pemikiran ane, coba deh kamu baca dulu artikel postingan ane sebelumnya yang berjudul NULIS STATUS SUPAYA NAIK STATUS 
dan nonton juga video dibawah ini


Gimana pendapatmu mengenai itu semua?
mungkin pendapatmu bisa dimasukan ke postingan ini melalui komentar di artikel ini.

Oya, kembali ke LAPTOP :D
karna alasan itu lah dan berbagai pertimbangan, akhirnya ane memutuskan mengurangi aktivitas ane di Fb & BBM, hanya dipergunakan seperlunya saja atau hanya untuk berniaga or berwirausaha.

Oya, jika ingin memantaskan diri, ya pantaskan diri dihadapan-Nya, bukan dihadapannya karna kalau dihadapannya hanya membuang waktu belaka atau menyia-nyiakan waktu.
karna kalau dihadapannya, ya medianya yaitu  IG, Twitter, FB, BBM dll.
Apa2 harus di posting, diposting koq harus apa2? :D
So.. klo dihadapan-Nya, cukup diam2 action tanpa perlu orang lain tau.


Karna Ramadhan semakin dekat, lebih baik kita fokus aja untuk persiapan Ramadhan nanti. 
Tingkatkan kuantitas dan kualitas amal ibadah kita. Apalagi ini moment yang pas untuk berbenah diri yaitu di Bulan Ramadhan.
Ane bicara begini, bukan berarti ane lebih baik dari kamu2 semua. Ane masih dalam proses pembelajaran juga dan ingin men-share apa2 aja yang sudah ane ketahui sehingga kita bisa sama2 tidak terjerumus ke arah yang tidak baik.

Semoga artikel ini bermanfaat ^_^

_________________
 Yuk baca artikel Perjuangan yang Benar-benar Berjuang  dan Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Kamis, 28 Mei 2015

Bahagiakah?

#REMINDER 

Bahagiakah dirimu jika banyak pasang mata pria yang memandangimu? 
Apa yang kamu pikirkan disaat mereka memanggilmu dengan siulan? "Ssstt.. sstt.. Ceweee.." �
Apakah dirimu senang digoda?
Apakah dirimu senang menjadi pusat perhatian?
Pernahkah kamu membayangkan, apa sebenarnya yang ada dipikiran mereka saat itu?
Masyaallah.. 

Bukankah suatu keindahan yang dimiliki akan semakin indah bila tertutup?
Yang hanya akan menjadi misteri hingga tiba saatnya seseorang yang tepat memiliki. �
Mungkin seseorang yang akan datang bukanlah seorang yang memiliki segalanya, tapi pastilah ia adalah seorang yang akan 'menggenapkan' separuh agamamu, menjadi imammu, membimbing untuk selalu memupuk kebaikan pada dirimu dan mampu menggenapkan hari-harimu.
Just share#‎REMINDER
Bahagiakah dirimu jika banyak pasang mata pria yang memandangimu? Apa yang kamu pikirkan disaat mereka memanggilmu dengan siulan? "Ssstt.. sstt.. Ceweee.." �Apakah dirimu senang digoda?Apakah dirimu senang menjadi pusat perhatian?Pernahkah kamu membayangkan, apa sebenarnya yang ada dipikiran mereka saat itu?Masyaallah..

Bukankah suatu keindahan yang dimiliki akan semakin indah bila tertutup?Yang hanya akan menjadi misteri hingga tiba saatnya seseorang yang tepat memiliki. �Mungkin seseorang yang akan datang bukanlah seorang yang memiliki segalanya, tapi pastilah ia adalah seorang yang akan 'menggenapkan' separuh agamamu, menjadi imammu, membimbing untuk selalu memupuk kebaikan pada dirimu dan mampu menggenapkan hari-harimu.
_________________
 Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Kamis, 21 Mei 2015

Mata dan Kaca Jendela

Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan. 

Suatu pagi, sewaktu sarapan, s i istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
“Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:

"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? "

Sang suami berkata, “Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita.”

Dan begitulah kehidupan.
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.

Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.

Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.
Sebuah pepatah kuno mengatakan bahwa “orang benar akan bertunas seperti pohon kurma”.

Pohon kurma lazim dijumpai di kawasan Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus dan kerap dihantam badai gurun yang dahsyat, hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup. Maka, tidak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon tahan banting.

Kekuatan pohon kurma ada pada akar-akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu. Mengapa biji itu harus ditutup batu? Ternyata, batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan di atasnya.

"Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah."

Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa?

Sekarang kita tahu mengapa Allah kerap mengizinkan tekanan hidup datang. Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat. Tidak sekadar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan. Kita pun keluar menjadi pemenang kehidupan.

Allah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah tangguh, kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan.

Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.

Sebait catatan nasihat dari (alm) Ustadz Rahmat Abdullah
Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, s i istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.
"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.“Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:
"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? "
Sang suami berkata, “Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita.”
Dan begitulah kehidupan.Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.
Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.Sebuah pepatah kuno mengatakan bahwa “orang benar akan bertunas seperti pohon kurma”.
Pohon kurma lazim dijumpai di kawasan Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus dan kerap dihantam badai gurun yang dahsyat, hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup. Maka, tidak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon tahan banting.
Kekuatan pohon kurma ada pada akar-akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu. Mengapa biji itu harus ditutup batu? Ternyata, batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan di atasnya.
"Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah."
Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa?
Sekarang kita tahu mengapa Allah kerap mengizinkan tekanan hidup datang. Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat. Tidak sekadar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan. Kita pun keluar menjadi pemenang kehidupan.
Allah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah tangguh, kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan.
Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.

Sebait catatan nasihat dari (alm) Ustadz Rahmat Abdullah
_________________ 
Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Kamis, 14 Mei 2015

Kajian Rutin di Singkawang

Alhamdulillah.. Kota Singkawang sudah mulai di penuhi majelis ilmu (Y)
=> KAJIAN RUTIN
=======================================
==> Setiap Hari Minggu 
Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pembahasan : kitab "Fadhlul Islam." 
Pemateri       : Ust.Syamsidar
Tempat          :L-SIBA (Jl.suhada Kel.condong Kec. Singkawang Tengah)


========================================
==> Setiap Hari Senin
 Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pembahasan  : Fiqh Islam 
Pemateri       : Ust.Dede Hidayat - IKADI Singkawang
Tempat         : Masjid jami' Nurul Iman (Jl. Ratu Sepudak, Sei. Wie - Singkawang)


=======================================
==> Setiap Hari Selasa
Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pembahasan : Fiqh Ibadah, Aqidah & Umum
Pemateri       : 1. Ust.H. Edy Arliansyah (Owner CV. ARLI) - Pemateri Tidak Tetap                     
2. Ust. Abu Sofiah (Pemateri Tetap)                     
3. Ust. Abdus Salam (Pemateri Tetap)
Tempat          : Masjid Fastabiqul Khairat Singkawang (Jl. Yos Sudarso - Belakang Rumah Adat Melayu)  


======================================
==>Setiap hari Selasa
 Waktu : Ba'da maghrib - Isya 
Pembahasan : Kitab Minhajul Qosidin
 Pemateri : Ust.Syamsidar 
Tempat : Masjid Al Huda, Bukit Batu


======================================
==>Setiap hari Rabu'
Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pemateri       : Ust Zulpiadi, MA
Tempat          : Masjid Khalishah (Khalishah Residence Jl. Kacang Sekip Lama - Singkawang)


======================================
==>Setiap hari Kamis
Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pembahasan : Kitab minhajul qosidin
Pemateri       : Ust.Syamsidar
Tempat          : Masjid Agung Singkawang (Jl. Alianyang)


=====================================
==> KAJIAN KHUSUS AKHWAT
Setiap Hari Jum'at 
Waktu          : Ba'da Asar
Tempat          :L-SIBA (Jl.suhada Kel.condong Kec. Singkawang Tengah)


======================================
==>KAJIAN BULANAN (sebulan sekali) 
Hari              : Senin
Waktu          : Ba'da maghrib - Isya
Pembahasan : kitab "Riyadhus Shalihin
Pemateri       : Ust. Fauzan (dari Bengkayang) 

Tempat          :L-SIBA (Jl.suhada Kel.condong Kec. Singkawang Tengah
_________________
 Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Rabu, 06 Mei 2015

Mengapa Iman kadang naik dan kadang turun??

Oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc

Sebab-sebab Bertambahnya Iman

Pertama: Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur`aan dan as Sunnah. Hal ini menjadi sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat karena ilmu menjadi sarana beribadah kepada Allah Ta’ala dan mewujudkan tauhid dengan benar dan pas. Pertambahan iman yang didapatkan dari ilmu bisa terjadi dari beraneka ragam sisi, di antaranya:
1. Sisi keluarnya ahli ilmu dalam mencari ilmu
2. Duduknya mereka dalam halaqah ilmu
3. Mudzakarah (diskusi) di antara mereka dalam masalah ilmu
4. Penambahan pengetahuan terhadap Allah dan syari’at-Nya
5. Penerapan ilmu yang telah mereka pelajari
6. Tambahan pahala dari orang yang belajar dari mereka

Kedua: Merenungi ayat-ayat kauniyah. Merenungi dan meneliti keadaan dan keberadaan makhluk-makhluk Allah Ta’ala yang beraneka ragam dan menakjubkan merupakan faktor pendorong yang sangat kuat untuk beriman dan mengokohkan iman.

Syeikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menyatakan, “Di antara sebab dan faktor pendorong keimanan adalah tafakur kepada alam semesta berupa penciptaan langit dan bumi serta makhluk-makhuk penghuninya dan meneliti diri manusia itu sendiri beserta sifat-sifat yang dimiliki. Ini semua adalah faktor pendorong yang kuat untuk meningkatkan iman”.[2]

Ketiga: Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan ikhlas, memperbanyak dan mensinambungkannya. Hal ini karena semua amalan syariat yang dilaksanakan dengan ikhlas akan menambah iman. Karena iman bertambah dengan pertambahan amalan ketaatan dan banyaknya ibadah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah pernah menuturkan, “Di antara sebab pertambahan iman adalah melakukan ketaatan. Sebab iman akan bertambah sesuai dengan bagusnya pelaksanaan, jenis dan banyaknya amalan. Semakin baik amalan, semakin besar penambahan iman dan bagusnya pelasanaan ada dengan sebab ikhlas dan mutaba’ah (mencontohi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Sedangkan jenis amalan, maka yang wajib lebih utama dari yang sunnah dan sebagian amal ketaatan lebih ditekankan dan utama dari yang lainnya. Semakin utama ketaatan tersebut maka semakin besar juga penambahan imannya. Adapun banyak (kwantitas) amalan, maka akan menambah keimanan, sebab amalan termasuk bagian iman. Sehingga pasti iman bertambah dengan bertambahnya amalan.”[3]

Sebab-sebab Berkurangnya Iman
Sebab-sebab berkurangnya iman ada yang berasal dari dalam diri manusia sendiri (faktor internal) dan ada yang berasal dari luar (faktor eksternal).

Faktor internal berkurangnya iman
Pertama: Kebodohan. Ini adalah sebab terbesar berkurangnya iman, sebagaimana ilmu adalah sebab terbesar bertambahnya iman.

Kedua: Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa. Tiga perkara ini adalah salah satu sebab penting berkurangnya iman.

KetigaPerbuatan maksiat dan dosa. Jelas kemaksiatan dan dosa sangat merugikan dan memiliki pengaruh jelek terhadap iman. Sebagaimana pelaksanaan perintah Allah Ta’ala menambah iman, demikian juga pelanggaran atas larangan Allah Ta’ala mengurangi iman. Namun tentunya dosa dan kemaksiatan bertingkat-tingkat derajat, kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya, sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam ungkapan beliau, “Sudah pasti kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan bertingkat-tingkat sebagaimana iman dan amal shalih pun bertingkat-tingkat”.[4]

Keempat: Nafsu yang mengajak kepada keburukan (an-nafsu ammaratu bissu’). Inilah nafsu yang ada pada manusia dan tercela. Nafsu ini mengajak kepada keburukan dan kebinasaan, sebagaimana Allah Ta’ala jelaskan dalam menceritakan istri al-Aziz

,ูˆَู…َุง ุฃُุจَุฑِّุฆُ ู†َูْุณِูŠ ุฅِู†َّ ุงู„ู†َّูْุณَ ู„َุฃَู…َّุงุฑَุฉٌ ุจِุงู„ุณُّูˆุกِ ุฅِู„َّุง ู…َุง ุฑَุญِู…َ ุฑَุจِّูŠ ุฅِู†َّ ุฑَุจِّูŠ ุบَูُูˆุฑٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ“
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Qs Yusuf: 53)

Nafsu ini menyeret manusia kepada kemaksiatan dan kehancuran iman, sehingga wajib bagi kita berlindung kepada Allah Ta’ala darinya dan berusaha bermuhasabah sebelum beramal dan setelahnya.

Faktor eksternal berkurangnya iman
Pertama: Syeitan musuh abadi manusia yang merupakan satu sebab penting eksternal yang mempengaruhi iman dan mengurangi kekokohannya.

Kedua: Dunia dan fitnah (godaan)nya. Menyibukkan diri dengan dunia dan perhiasannya termasuk sebab yang dapat mengurangi iman. Sebab semakin semangat manusia memiliki dunia dan semakin menginginkannya, maka semakin memberatkan dirinya berbuat ketaatan dan mencari kebahagian akherat, sebagaiman dituturkan Imam Ibnul Qayyim.

Ketiga: Teman bergaul yang jelek. Teman yang jelek dan jahat menjadi sesuatu yang sangat berbahaya terhadap keimanan, akhlak dan agamanya. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan kita dari hal ini dalam sabda beliau,ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِ ุฎَู„ِูŠู„ِู‡ِ ูَู„ْูŠَู†ْุธُุฑْ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ู…َู†ْ ูŠُุฎَุงู„ِู„ُ“Seorang itu berada di atas agama kekasihnya (teman dekatnya), maka hendaknya salah seorang kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya.”[5]

Demikianlah perkara yang harus diperhatikan dalam iman, mudah-mudahan hal ini dapat menggerakkan kita untuk lebih mengokohkan iman dan menyempurnakannya.


Wabillahi taufiq.
_________________
 Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Kamis, 30 April 2015

Lafadz-Lafadz yang Ringan di Lidah

Penulis: Ummu Ziyad

Muroja’ah: Ust. Aris Munandar


Banyak kata…keluar dari lisan kita. Tapi entah berapa yang mengeluarkan sepatah dua patah yang menambah bekal pahala di akhirat nanti. Ya saudariku…hanya sepatah dua patah kata…yang terasa ringan untuk diucapkan, mudah untuk dihafalkan, dan dapat menambah keimanan kita. Bukankah iman bertambah dan berkurang? Semoga kita tidak lupa untuk mengamalkan sunnah ini dan bersemangat untuk menghafalkan dan mengamalkan do’a dan dzikir lainnya (yang membutuhkan waktu untuk menghafalkan dan mengamalkannya) yang shahih dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bismillah
Untuk lafadz yang satu ini, mungkin kita sendiri lupa entah kapan mulai mempelajarinya. Ternyata banyak saat-saat yang kita disunnahkan untuk mengluarkan lafadz ini. Yang pertama adalah saat hendak mulai makan. Hei…mungkin langsung ada yang bertanya-tanya, bukankah saat hendak makan doa yang dibaca “Allahumma bariklana…?”
Jawabnya, “Bukan saudariku.”
Bahkan do’a tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena hanya disebutkan dalam hadits yang lemah riwayat dari Ibnu Sunni.
Cukup dengan ‘bismillah’. Maka setan tidak akan dapat ikut makan bersama kita.

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Apabila seseorang masuk rumahnya dia menyebut Allah Ta’ala pada waktu masuknya dan pada waktu makannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘Kalian tidak punya tempat bermalam dan tidak punya makan malam.’ Apabila ia masuk tidak menyebut nama Allah pada waktu masuknya itu, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’, dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada waktu makan, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’”(HR. Muslim)

Adapun jika kita terlupa membaca ‘bismillah’ di awal waktu kita makan, maka kita cukup membasa ‘bismillah awwalahu wa aakhirohu’ di saat kita ingat.
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila salah seorang kamu makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala (bismillah -pen). Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal makannya, maka hendaklah ia mengucapkan,

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุฃูˆَّู„َู‡ُ ูˆَ ุงุฎِุฑَู‡ُ(Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya)’.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata, “Hadits hasan shahih”)
Kita juga disunnahkan membaca bismillah ketika kendaraan yang kita kendarai mogok. (HR. Abu Daud, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud III/941)


Subhanallah
 Alhamdulillah, dzikir yang satu ini pun sudah kita hafal sejak lama. Dzikir ini dapat kita amalkan setelah sholat sebanyak 33 kali (HR. Bukhari dan Muslim) atau kita dzikirkan pula sebelum tidur sebanyak 33 kali (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam satu riwayat lain, dibaca sebanyak 34 kali sebelum tidur. Lafadz ini juga disunnahkan untuk diucapkan ketika kita dalam perjalanan dengan kondisi jalan yang menurun (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135). Dapat pula kita ucapkan ketika kita sedang takjub dengan kebesaran ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala (HR. Bukhari)

Adapula lafadz tasbih lainnya yang telah diajarkan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai berikut:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan, dicintai Allah Yang Maha Pengasih, (yaitu),

ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِู‡ِ ، ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِّ“Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha suci Allah Yang Maha Agung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah

ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَ ุจِุญَู…ْุฏِ ู‡ِ
(HR. Muslim)


Alhamdulillah
 Lafadz ini adalah ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada Rabbnya dengan memberikan pujian kepada-Nya. Lafadz ini juga disunnahkan dibaca setelah sholat sebanyak 33 kali dan juga sebelum tidur 33 kali.

Setelah bersin, kita juga disunnahkan mengucapkan alhamdulillah atau alhamdulillah ‘ala kulli haal (HR. Bukhari). Nah, bagi yang mendengar lafadz alhamdulillah dari orang yang bersin, maka berikanlah do’a kepadanya, yaitu

ูŠَุฑ ุญَู…ُูƒَ ุงู„ู„ّู‡
yarhamukallah“Semoga Allah merahmatimu.”
Kalau sudah mendapat do’a ini, maka orang yang bersin tadi membaca

ูŠَู‡ْุฏِ ูŠูƒُู…ُ ุงู„ู„ّู‡ُ ูˆ ูŠُุตู„ุญ ุจَุงู„َ ูƒُู…ْ
yahdikumullah wa yuslih baalakum’“Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaiki keadaanmu.”
Keutamaan dzikir alhamdulillah dan dzikir subhanallah juga terdapat dalam hadits berikut,
“Dari Abu Malik al-Asy’ary dia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersuci adalah setengah iman, ุงู„ุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ memenuhi timbangan, dan ุณُุจْุฌَุงู†َ ุงู„ู„ّู‡ِ ูˆَ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) memenuhi antara tujuh langit dan bumi.”‘” (HR. Muslim)


Allahu Akbar
 Sama seperti dua lafadz sebelumnya, lafadz ini juga disunnahkan dibaca setelah sholat dan sebelum tidur. Setelah shalat sebanyak 33 kali dan sebelum tidur sebanyak 33 kali (dalam riwayat lain 34 kali).
Lafadz Allahu Akbar juga sunnah diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan dari ciptaan Allah (HR. Bukhari dalam al-Fath). Dan tahukah saudariku, ternyata lafadz ini juga termasuk dzikir yang sunnah diucapkan ketika dalam perjalanan dengan kondisi jalan yang menanjak. (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135)


Laa ilaha illallah
 Alhamdulillah, kita semua tentu telah melafadzkan ini karena inilah salah satu pembeda antara muslim dengan kafir. Tentu saja pelafalan lafadz laa ilaha illallah harus disertai dengan keyakinan hati dan pemaknaan yang benar, bahwa tidak ada ilah atau sesembahan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan tentang lafadz ini dalam haditsnya,
“Sebaik-baik dzikir adalah ada ู„ุง ุงู„ู‡ ุงู„ุง ุงู„ู„ู‡ (tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah).” (HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)

Dan sungguh manis ganjaran orang yang yang melafadzkan dzikir ini, sebagaimana dijelaskan oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaah illallah, maka ditanamkan baginya sebatang pohon kurma di Surga.” (HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)

Saudariku tentu juga mengetahui, pernah menjadi tren ‘latah’ yang menyebar di berbagai kalangan. Salah satu ciri latah ini adalah jika seseorang dikagetkan atau terkejut, maka akan keluar kata-kata yang tidak dia sadari. Atau bahkan ia bisa dikontrol oleh orang yang mengejutkannya sehingga berkata-kata atau bertingkah laku yang tidak-tidak. Padahal untuk urusan yang terlihat kecil ini, ternyata telah pula diajarkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Seorang yang terkejut disunnahkan untuk mengucapkan lafadz ‘laa ilaha illallah’. (HR. Bukhari dalam Fathul Baari VI/181 dan Muslim IV/22208)


Masya Allah
 Yang satu ini, seringkali penulis dengar dilafalkan bukan pada tempatnya. Masya Allah memiliki makna “Atas kehendak Allah”. Lafadz ini diucapkan ketika kita takjub melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, baik berupa harta, kondisi fisik atau yang lainnya. Dalam surat Al Kahfi, terdapat tambahan,

“Masya Allah laa quwwata illa billah”
“Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan bantuan Allah.”
Lafadz ini juga berkaitan dengan penyakit ‘ain. Dengan melafadzkan “Masya Allah” ketika kita mengaggumi kelebihan yang dimiliki orang lain, diharapkan orang tersebut tidak terkena penyakit ‘ain disebabkan pandangan kita. Karena penyakit ‘ain ini dapat terjadi baik kita sengaja ataupun tidak.

Nah…yang sering menarik pandangan seseorang adalah tingkah dan fisik anak kecil yang menggoda. Pipinya yang lucu, matanya yang nakal dan lain sebagainya. Lalu datanglah pujian dari sanak, saudara atau teman sekitar kita. Namun kita mungkin lupa, bahwa anak juga merupakan anugrah yang dapat terkena ‘ain. Maka, ingatkanlah orang-orang sekitar untuk mengucapkan masya Allah ketika memberikan pujian kepada anak kita. Begitupula dengan kita sendiri ketika memuji anak atau benda milik seseorang, maka ucapkanlah ‘masya Allah’ ini.

Astaghfirullah
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Pujian yang paling tinggi adalah la ilaha illallah, sedangkan doa yang paling tinggi adalah perkataan astaghfirullah. Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengesakan Allah dan memohon ampunan bagi diri sendiri dan bagi orang-orang mukmin.”

Memohon ampunan dengan lafadz ini sunnah diucapkan sebanyak 3 kali setelah selesai salam dari sholat wajib. Kita juga dapat memohon ampunan sebanyak-banyaknya, sebagaimana banyak ayat Al-Qur’an menunjukkan hal ini. Begitupula dari contoh perbuatan Rasululllah shallallahu’alaihi wa sallam (padahal beliau sudah diampuni dosanya yang telalu lalu dan akan datang). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar memohn ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)
Kita sebagai wanita juga diperintah untuk memperbanyak istighfar, sebagaimana dalam hadits berikut,
“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah kebanyakan penghuni neraka!”
Seorang wanita dari mereka bertanya, “Wahai Rasululllah, mengapa kami menjadi kebanyakan penghuni neraka?”
Beliau menjawab, “Kalian terlalu banyak melaknat dan ingkar (tidak bersyukur) terhadap (kebaikan) suami, aku tidak melihat orang yang kurang akal dan agamanya bisa mengalahkan lelaki yang berakal kecuali kalian.”
Ia bertanya, “Apa maksudnya kurang akal dan agama?”
Beliau menjawab, “Persaksian dua orang wanita sama dengan seorang laki-laii dan wanita berdiam diri beberapa hari tanpa shalat.”(HR. Muslim)
Ini adah lafadz-lafadz dzikir yang ringan di lidah dan mudah untuk dihafal dan diamalkan, insya Allah. Semoga yang ringan ini juga menjadi pemicu untuk menghafal dan mempraktekkan do’a dan dzikir-dzikir lain yang lebih panjang. Barakallahufikunna.


Maraji’:Hisnul Muslim (terj), Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, at-TibyanIstighfar (terj), Ibnu Taimiyah, Darul Falah, cetakan pertama 2002 MRiyadus Shalihin, Jilid 1 (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003Riyadus Shalihin, Jilid 2 (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003
_________________ 
Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku

Kamis, 23 April 2015

Etika Dakwah Dunia Maya: Etika Debat dan Diskusi - Etika Posting dan Bersikap

Oleh: Ust Felix Siauw

Dakwah adalah suatu kewajiban yang telah Allah pesankan pada seluruh manusia. Tidak terbagi apakah dia laki-laki ataupun perempuan. Dakwah juga tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dakwah juga tidak dibatasi oleh wasilah yang digunakan untuk menyampaikan seruan Allah. Dakwah adalah kewajiban mulia yang dijalankan oleh para Nabi dan Rasul, lalu dilanjutkan oleh para pewarisnya dari kalangan para ulama dan kaum muslim semuanya.

Dakwah pasti melibatkan wasilah (cara). Fakta masa sekarang menunjukkan, dakwah tidak hanya terjadi lewat wasilahkonvensional dan tradisional saja, melainkan sudah ramai terjadi dalam wasilah yang lebih kontemporer dan modern seperti lewat audio-video dan yang paling ramai adalah internet dan turunannya seperti forum mailing list, forum diskusi, forum jejaring sosial, messenger, chatting, blog dan website dan cara-cara yang lainnya.

Sayangnya, banyak diantara wasilah-wasilah dakwah dan niat-niat dakwah yang baik ini akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mudharat dan tidak bermanfaat. Saya sendiri secara pribadi merasa sedih dan kecewa ketika menyaksikan sebagian ummat muslim yang seharusnya lebih faham daripada sebagian yang lainnya akhirnya terjebak (mungkin tanpa sadar) aktivitas keharaman dalam wasilah modern internet ini. Oleh karena itu saya mencoba untuk menulis sebuah penjelasan tentang panduan-pamduan dakwah khususnya lewat media internet ini agar seorang muslim dapat lebih bijaksana dan syar’i dalam memanfaatkannya.

Berdakwah di dunia maya tidaklah sama dibandingkan dengan dakwah di dunia nyata. Di dunia nyata kita mengetahui siapa objek dakwah kita secara langsung dan melihatnya secara fisik, terjadi kontak mata dan komunikasi dapat berlangsung secara hampir sempurna. Berbeda dengan dunia maya, yang kita tidak mengetahui objek dakwah kita dan kontak yang terjadi biasanya hanya lewat tulisan dan gambar. Karena itu bisa dikatakan dakwah di dunia nyata memiliki keterbatasan dibandingkan dunia nyata.

A. Debat di dunia maya
 Dalam dunia maya, acapkali kita melihat diskusi atau debat yang terjadi dalam membahas suatu masalah. Memang betul, debat (jidal) adalah suatu cara untuk berdakwah dan itu diperbolehkan Allah swt, sebagaimana yang disampaikan-Nya dalam al-Qur’an

ุงุฏْุนُ ุฅِู„َู‰ ุณَุจِูŠู„ِ ุฑَุจِّูƒَ ุจِุงู„ْุญِูƒْู…َุฉِ ูˆَุงู„ْู…َูˆْุนِุธَุฉِ ุงู„ْุญَุณَู†َุฉِ ูˆَุฌَุงุฏِู„ْู‡ُู…ْ ุจِุงู„َّุชِูŠ ู‡ِูŠَ ุฃَุญْุณَู†ُ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS an-Nahl [16]: 125)


ู‚َุฏْ ุณَู…ِุนَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู‚َูˆْู„َ ุงู„َّุชِูŠ ุชُุฌَุงุฏِู„ُูƒَ ูِูŠ ุฒَูˆْุฌِู‡َุง ูˆَุชَุดْุชَูƒِูŠ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุณْู…َุนُ ุชَุญَุงูˆُุฑَูƒُู…َุง ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุณَู…ِูŠุนٌ ุจَุตِูŠุฑٌ

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS al-Mujaadilah [58]: 1)


Selain memperbolehkan wasilah debat atau diskusi ini, Allah dan rasul-Nya pun telah menentukan aturan-aturan dalam melakukan debat ini. Secara garis besar anjuran debat dalam Islam ini adalah:

1. Debat dilakukan dalam tataran ide yang sedang diperdebatkan
 Debat dilakukan dengan menyerang dan menjatuhkan argumentasi-argumentasi yang batil, lalu memberikan argumentasi-argumentasi yang jitu dan benar, berdasarkan kajian hingga sampai pada suatu kebenaran. Karena itu, seperti telah disebut, debat mengandung dua sifat, yaitu merobohkan dan membangun; menjatuhkan dan menegakkan argumentasi-argumentasi. Di antara teladan cara debat yang diajarkan al-Quran adalah:

ุฃَู„َู…ْ ุชَุฑَ ุฅِู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠ ุญَุงุฌَّ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ูِูŠ ุฑَุจِّู‡ِ ุฃَู†ْ ุขุชَุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…ُ ุฑَุจِّูŠَ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠُุญْูŠِูŠ ูˆَูŠُู…ِูŠุชُ ู‚َุงู„َ ุฃَู†َุง ุฃُุญْูŠِูŠ ูˆَุฃُู…ِูŠุชُ ู‚َุงู„َ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…ُ ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฃْุชِูŠ ุจِุงู„ุดَّู…ْุณِ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ِ ูَุฃْุชِ ุจِู‡َุง ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ ูَุจُู‡ِุชَ ุงู„َّุฐِูŠ ูƒَูَุฑَ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu;(QS al-Baqarah [2]: 258)

2. Debat dilakukan dengan cara yang baik (ahsan) sebagaimana yang diperintahkan Allah
 Maksudnya dilakukan dengan menggunakan patokan yang sama, yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Bukan berpatokan pada “pokok”nya, atau “kata”nya, ataupun dengan akal pikiran. Kalaupun menggunakan akal, maka haruslah dengan menggunakan pemikiran yang rasional, bukan persangkaan ataupun filsafat.

ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْ ู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุงَุฎِุฑِ ูَู„ْูŠَู‚ُู„ْ ุฎَูŠْุฑًุง ุงَูˆْู„ِูŠَุตْู…ُุชْ

Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam (HR. Bukhari Muslim)


ุฃู…ุง ุจุนุฏ ูุฅู† ุฃุตุฏู‚ ุงู„ุญุฏูŠุซ ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุฎูŠุฑ ุงู„ู‡ุฏูŠ ู‡ุฏูŠ ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู…

Amma ba’du: sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk, adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

ุงู„ู„َّู‡ُ ู†َุฒَّู„َ ุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ْุญَุฏِูŠุซِ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an (QS az-Zumar [39]: 23)

ุนَู†ْ ุนَู„ِูŠٍّ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู‚َุงู„َ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุงู„ุฏِّูŠู†ُ ุจِุงู„ุฑَّุฃْูŠِ ู„َูƒَุงู†َ ุฃَุณْูَู„ُ ุงู„ْุฎُูِّ ุฃَูˆْู„َู‰ ุจِุงู„ْู…َุณْุญِ ู…ِู†ْ ุฃَุนْู„َุงู‡ُ ูˆَู‚َุฏْ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَู…ْุณَุญُ ุนَู„َู‰ ุธَุงู‡ِุฑِ ุฎُูَّูŠْู‡ِ
Diriwayatkan daripada ‘Ali bin Abi Talib katanya: “Jika agama itu dibangun dengan akal pikiran tentu saja bagian bawah khuf lebih patut disapu daripada bahagian atas. Sesungguhnya saya melihat Rasulullah s.a.w. menyapu di bahagain atas khufnya. (HR. Abu Dawud)

3. Menghindari berkata yang buruk, keji, mencaci atau memaki individu
 Ketika berdebat, kita benar-benar harus mengingat bahwa yang kita debat adalah ide yang disampaikan, bukan individu yang menyampaikan, sehingga kita tidak boleh menyerang secara individual dan menggunakan kata-kata yang tidak mencerminkan keimanan kepada Allah.

ู„َูŠْุณَ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ุทَّุนَّุงู†ِ، ูˆَู„ุงَ ุงู„ู„َّุนَّุงู†ِ، ูˆَู„ุงَ ุงู„ْูَุงุญِุดِ ูˆَู„ุงَ ุงู„ْุจَุฐِูŠุกِ. ุฑَูˆَุงู‡ُ ุงู„ุชِّุฑْู…ِุฐِูŠُّ ูˆَู‚َุงู„َ ุญَุฏِูŠุซٌ ุญَุณَู†ٌ
Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji (HR. Tirmidzi)

4. Tidak mencari-cari perdebatan atau senang dengan perdebatan
 Al-Qur’an telah menjadikan debat sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kebenaran Islam, tapi bukan berarti al-Qur’an memerintahkan kita untuk senang dalam berdebat atau mencari-cari perdebatan. Seorang mukmin seharusnya memahami bahwa perdebatan adalah salah satu bagian dari dakwah dan jalan terakhir dalam dakwah, bukan malah mengawali dakwah dengan perdebatan.

ูˆَุฃَุทِูŠุนُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุณُูˆู„َู‡ُ ูˆَู„ุง ุชَู†َุงุฒَุนُูˆุง ูَุชَูْุดَู„ُูˆุง ูˆَุชَุฐْู‡َุจَ ุฑِูŠุญُูƒُู…ْ ูˆَุงุตْุจِุฑُูˆุง ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู…َุนَ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS al-Anfaal [8]: 46)

5. Perhatikan siapa yang menjadi partner debat/diskusi
 Pertama-tama kali yang harus diperhatikan adalah siapa partner debat atau diskusi kita, karena partner debat/diskusi seharusnya seseorang yang memang menginginkan dan mencari kebenaran, bukan hanya menyenangi debat atau menjadikan debat untuk memperolok-olok agama Islam.

ู…َุง ุถَู„َّ ู‚َูˆْู…ٌ ุจَุนْุฏَ ู‡ُุฏًู‰ ูƒَุงู†ُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฃُูˆุชُูˆุง ุงู„ْุฌَุฏَู„َ ุซُู…َّ ุชَู„َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْุขูŠَุฉَ: ู…َุง ุถَุฑَุจُูˆู‡ُ ู„َูƒَ ุฅِู„َّุง ุฌَุฏَู„ًุง ุจَู„ْ ู‡ُู…ْ ู‚َูˆْู…ٌ ุฎَุตِู…ُูˆู†َ“
Tidak ada satu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk, melainkan karena mereka suka berdebat” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat: “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. [QS Az-Zukhruf [43]: 58]” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Selain itu, tidak semua manusia yang diseru dengan ayat-ayat al-Qur’an akan bertambah keimanannya, Allah memperingatkan bahwa ada juga yang justru bertambah kekafirannya ketika dibacakan ayat-ayat Allah. Maka ayat Allah tidak layak dibacakan untuk orang setipe ini.

ูˆَุฃَู…َّุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูِูŠ ู‚ُู„ُูˆุจِู‡ِู…ْ ู…َุฑَุถٌ ูَุฒَุงุฏَุชْู‡ُู…ْ ุฑِุฌْุณًุง ุฅِู„َู‰ ุฑِุฌْุณِู‡ِู…ْ ูˆَู…َุงุชُูˆุง ูˆَู‡ُู…ْ ูƒَุงูِุฑُูˆู†َ
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir (QS at-Taubah [9]: 125)

Dan bila sudah kita pastikan bahwa partner diskusi kita adalah termasuk orang munafik ataupun kafir yang memang bukan mencari kebenaran dalam debat dan diskusi, maka segeralah meninggalkan orang yang semacam ini lalu beristighfar pada Allah karena kita telah melakukan hal yang tidak bermanfaat.

ูˆَุฅِุฐَุง ุฑَุฃَูŠْุชَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุฎُูˆุถُูˆู†َ ูِูŠ ุขูŠَุงุชِู†َุง ูَุฃَุนْุฑِุถْ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฎُูˆุถُูˆุง ูِูŠ ุญَุฏِูŠุซٍ ุบَูŠْุฑِู‡ِ ูˆَุฅِู…َّุง ูŠُู†ْุณِูŠَู†َّูƒَ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ ูَู„ุง ุชَู‚ْุนُุฏْ ุจَุนْุฏَ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَู‰ ู…َุนَ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ุงู„ุธَّุงู„ِู…ِูŠู†َ
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu) (QS al-An’am [6]: 68)

ูˆَู‚َุฏْ ู†َุฒَّู„َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ุฃَู†ْ ุฅِุฐَุง ุณَู…ِุนْุชُู…ْ ุขูŠَุงุชِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠُูƒْูَุฑُ ุจِู‡َุง ูˆَูŠُุณْุชَู‡ْุฒَุฃُ ุจِู‡َุง ูَู„ุง ุชَู‚ْุนُุฏُูˆุง ู…َุนَู‡ُู…ْ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฎُูˆุถُูˆุง ูِูŠ ุญَุฏِูŠุซٍ ุบَูŠْุฑِู‡ِ ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุฅِุฐًุง ู…ِุซْู„ُู‡ُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฌَุงู…ِุนُ ุงู„ْู…ُู†َุงูِู‚ِูŠู†َ ูˆَุงู„ْูƒَุงูِุฑِูŠู†َ ูِูŠ ุฌَู‡َู†َّู…َ ุฌَู…ِูŠุนًุง
Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam(TQS an-Nisaa [4]: 140)

Maksud “duduk bersama/beserta” adalah berada dalam suatu forum, sehingga seolah-olah dengan adanya kita disitu menjadi legitimasi dalam proses memperolok ayat-ayat Allah.
Imam asy-Syafi’i sendiri berkata perihal berdebat dengan orang semacam ini:
ู…َุง ู†َุงุธَุฑْุชُ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْูƒَู„َุงู… ุฅู„َّุง ู…َุฑَّุฉً ูˆَุฃَู†َุง ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ู…ِู†ْ ุฐَู„ِูƒَ“
Aku tidak mendebat ahli kalam kecuali sekali. Dan setelah itupun aku beristighfar kepada Allah dari hal itu”.
Sedangkan Imam Malik berkata:
“Termasuk merendahkan dan meremehkan ilmu jika seseorang membicarakan ilmu di hadapan orang yang tidak mentaati ilmu itu”.
Dan al-Auza’i juga menyampaikan:

ุฅุฐَุง ุฃَุฑَุงุฏَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ุดَุฑًّุง ูَุชَุญَ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ْุฌِุฏَุงู„َ، ูˆَู…َู†َุนَู‡ُู…ْ ุงู„ْุนَู…َู„َ
Jika Allah menginginkan kejelekan pada satu kaum, maka Allah akan membuka atas mereka jidal, dan menghalangi mereka dari beramal.”
Daripada melayani orang semacam ini lebih baik kita beramal shalih. Ingat, meghabiskan waktu 30 menit untuk mendebat orang semacam ini berarti kita membuang kesempatan untuk berdakwah selama 30 menit kepada orang yang mau mendengarkan. Lebih baik beramal daripada mendebat orang yang tidak ingin mencari kebenaran.

6. Perhatikan apa yang akan diperdebatkan/didiskusikan
 Seorang mukmin tidak akan menceburkan dirinya dalam perkara-perkara yang seharusnya tidak didiskusikan, dalam perkara yang tidak bermanfaat, dan juga dalam perkara-perkara yang tidak akan meningkatkan keimanan ketika mendebat/mendiskusikannya.
Dalam berdiskusi, kita hanya boleh membahas hal-hal yang telah Allah perbolehkan untuk mendiskusikannya, dan menjauhi perkara yang telah dilarang atau dimakruhkan untuk mendiskusikannya. Termasuk perkara ini adalah mendebat Allah dan ayat-ayat-Nya.

ูˆَู‡ُู…ْ ูŠُุฌَุงุฏِู„ُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ุดَุฏِูŠุฏُ ุงู„ْู…ِุญَุงู„ِ
dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.(QS ar-Ra’du [13]: 13)

ุฌِุฏَุงู„ٌ ูِูŠ ุงْู„ู‚ُุฑْุขู†ِ ูƒُูْุฑٌ
Berdebat tentang al-Qur’an adalah kufur (HR. Ahmad Syakir)

Selain itu, kita juga diperintahkan untuk jangan terlalu dalam dalam memperdebatkan sesuatu yang ghaib semacam takdir, eksistensi Allah dan yang semacamnya

Diriwayatkan dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika diperbincangkan tentang sahabatku maka hentikanlah, jika diperbincangkan tentang ilmu nujum maka hentikanlah, dan jika diperbincangkan tentang takdir, maka hentikanlah,” (Hasan, lihat kitab ash-Shahihah [34]).

7. Tinggalkan perdebatan di forum-forum umum yang tidak terbatas
 Seperti yang telah disampaikan di atas, tujuan perdebatan adalah menegakkan yang benar dan menjatuhkan yang salah, atau sederhananya merubah dari yang buruk menjadi yang baik. Apabila perdebatan ini dilakukan di forum-forum umum ataupun wasilah umum yang dapat terlihat oleh publik, maka sesungguhnhya perdebatan semacam ini akan lebih banyak mudharatnya bagi yang lain, dan pasti akan menjadi perdebatan yang tidak berujung.
Saat ini banyak kita liat, di forum-forum diskusi, wall facebook, milis ataupun yang lain, perdebatan yang tidak bermanfaat muncul. Dan dalam forum semacam ini tidak ada moderator yang memoderasi pendapat-pendapat yang muncul disitu. Sehingga semua jenis pendapat mulai dari yang benar dan salah bisa bercampur disitu dan tidak jarang terdapat makian, hasutan, penghinaan, provokasi dan lainnya yang jelas tidak akan membawa kebaikan dan manfaat bagi keimanan. Disitu pula terkadang emosi yang banyak bermain, dan ini dilihat oleh banyak orang dan menimbulkan suatu preseden buruk. Dan jelas hal-hal seperti ini menimbulkan mudharat dan haram hukumnya. Sedangkan kaidah fiqh menyatakan: “wasilah (sarana) yang bisa mengantarkan ke keharaman maka wasilah itu haram”. Maka berdebat di internet dalam forum-forum umum dan bisa diakses semua orang tanpa moderasi adalah haram.

Jika kita benar-benar ingin menasehati dan berdebat dengan ahsan, undanglah partner debat/diskusi kita untuk off air, kopi darat, lalu diskusikan dan debatlah dengan empat mata atau lebih, ini lebih baik daripada kita berdebat dan berdiskusi di forum umum maya.
Walhasil, saya hanya ingin menyampaikan bahwa waktu kita terlalu berharga untuk mendebat orang-orang yang memang tidak ingin mencari kebenaran. Dan bila kita menemui komentar-komentar yang menyerang Islam di internet, janganlah terburu-buru untuk mendebatnya, karena itulah yang mereka inginkan. Bila kita menemui komentar apapun di internet, maka ada dua pilihan: 1) bila kita suka kita baca dan amalkan, 2) bila kita tidak suka tutup saja.

B. Etika Posting dan Bersikap
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa internet adalah termasuk media tercepat dan termurah untuk menyebarkan informasi. Dalam satu kali klik, seluruh indonesia dapat mengakses informasi yang kita berikan. Dan hal ini tentu saja menimbulkan dua kemungkinan, yaitu menjadi potensi yang sangat baik atau menjadi potensi yang sangat buruk. Oleh karena itu, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan internet sebagai sarana penyebaran informasi.

1. Hendaknya informasi yang kita kirimkan adalah yang benar, dibutuhkan dan untuk umum
 Ada banyak informasi yang ada disekeliling kita, sebagian informasi tersebut ada yang benar, meragukan atau salah sama sekali. Seorang yang mendakwahkan Islam harusnya memberikan informasi ketika dia telah memastikan kebenaran informasi ini, dan tidak menyampaikan informasi yang belum jelas kebenarannya sehingga akan mengundang mudharat. Bila perlu, ia mencantumkan sumber dan link yang bisa dibuka untuk informasi-informasi yang sensitif. Sehingga dengan adanya hal seperti ini kita terhindar daripada fitnah dan menggunjing, serta merugikan orang/kelompok lain. Allah berfirman:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุฅِู†ْ ุฌَุงุกَูƒُู…ْ ูَุงุณِู‚ٌ ุจِู†َุจَุฅٍ ูَุชَุจَูŠَّู†ُูˆุง ุฃَู†ْ ุชُุตِูŠุจُูˆุง ู‚َูˆْู…ًุง ุจِุฌَู‡َุงู„َุฉٍ ูَุชُุตْุจِุญُูˆุง ุนَู„َู‰ ู…َุง ูَุนَู„ْุชُู…ْ ู†َุงุฏِู…ِูŠู†َ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (QS al-Hujuraat [49]: 6)


Setelah kita memastikan kebenaran berita itu, maka hal yang harus kita pikirkan adalah “apakah informasi ini dibutuhkan?”. Karena ada informasi yang tidak dibutuhkan tetapi terkadang tetap diposting dan disampaikan. Hal seperti ini akan membuang waktu dan bisa jadi menyulut masalah yang lain. Di facebook sering kita lihat sindrom semacam ini, seolah-olah update status menjadi sesuatu yang wajib.

“Lagi melihat matahari terbit..”, lalu 5 menit lagi “Tidur lagi ah..”, terus 1 jam berikutnya “saatnya pergi ke kampus”, 30 menit lagi “ada pengemis di jalan, kesian banget deh..”, nggak lama kemudian “BRB, pergi ke neraka dulu..”. Ada juga yang sibuk mengirimkan ucapan selamat, hug, smile, kiss, love yang nggak penting seperti “Please accept this smile — I got it just for you!”, atau “I got you a special ♥heart!” dan lain-lain

ูƒَูَู‰ ุจِุงู„ْู…َุฑْุกِ ุฅِุซْู…ًุง ุฃَู†ْ ูŠُุญَุฏِّุซَ ุจِูƒُู„ِّ ู…َุงุณَู…ِุนَ
Cukuplah bagi seseorang berbuat dosa dengan menceritakan setiap apa yang didengarnya (HR. Muslim)

Selanjutnya, kita juga harus membedakan informasi mana yang hanya menjadi konsumsi internal dan informasi mana yang boleh menjadi konsumsi publik. Kehati-hatian seharusnya menjadi asas seseorang dalam menyampaikan informasi. Karena apabila informasi yang seharusnya menjadi konsumsi internal ternyata bisa diakses juga oleh publik, maka ini menjadi sesuatu yang sangat merugikan, bahkan sampai kepada tingkatan haram untuk menyebarkan informasi yang seharusnya tidak boleh disebarkan.

Kisah Hatib bin Abi Balta’ah dapat kita jadikan contoh. Ketika Rasulullah memerintahkan kaum muslim untuk merahasiakan tentang rencana futuh makkah. Hatib yang tidak memiliki saudara yang dapat melindungi harta dan kerabatnya akhirnya tergoda untuk menuliskan surat (menyampaikan informasi) yang harusnya tidak disampaikannya. Walaupun akhirnya Allah dan Rasulullah memaafkan tindakan Hatib yang lalai, tetap saja rasulullah memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mencegat perempuan yang membawa surat Hatib kepada penguasa makkah agar jangan sampai rahasia itu jatuh kepada orang yang tidak berhak mengetahuinya.

Rasulullah juga menyampaikan:

ุฅِุฐَุง ุญَุฏَّุซَ ุงู„َّุฑุฌُู„ُ ุจِุงْู„ุญَุฏِูŠْุซِ ุซُู…َّ ุงْู„ุชَูَุชَ ูَู‡ِูŠَ ุฃَู…َุงู†َุฉٌ
“Bilamana seorang membicarakan sesuatu kemudian dia menoleh kepadanya maka itu adalah amanah (HR. Abu Dawud)

Dalam setiap gerakan dakwah, terdapat kerahasiaan dan kehati-hatian. Dan hal ini harus benar-benar dipahami oleh setiap orang yang berada di jalan dakwah. Maka setiap ummat muslim, khususnya pengemban dakwah harus membiasakan untuk menyampaikan informasi yang perlu-perlu saja. Hal-hal yang tidak perlu menjadi konsumsi publik tidak perlu di-posting. Dan segala sesuatu yang bersifat rahasia tetap harus dijaga. Karena kehati-hatian dan kewaspadaan lebih utama daripada terlanjur lalai.

2. Mengabarkan berita baik untuk berbagi kebahagiaan sah-sah saja tapi jangan berlebihan

Allah menyampaikan di dalam al-Qur’an:

ูˆَุฃَู…َّุง ุจِู†ِุนْู…َุฉِ ุฑَุจِّูƒَ ูَุญَุฏِّุซْ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (QS adh-Dhuhaa [93]: 11)

Artinya sah-sah saja seandainya kita mendapatkan nikmat atau kebahagiaan dari Allah lantas kita menyampaikannya dan menceritakannya dengan saudara-saudara kita dengan harapan mereka juga akan termotivasi dan bersyukur pada Allah atas nikmat-nikmat yang juga mereka terima.
Tapi kita harus mengingat, bahwa tidak semua nikmat yang kita rasakan dan kita dapatkan harus kita ceritakan dan pampang atau kita posting. Maksudnya adalah kita hanya mem-posting yang perlu-perlu saja. Tidak semua hal harus kita posting, berusahalah untuk memposting sesuatu yang akan menginspirasi-memotivasi dan membagikan semangat, jangan terlalu berlebihan.

ูˆَุฅِู†َّ ุฃَุจْุบَุถَูƒُู…ْ ุฅِู„َّูŠ ูˆَุฃَุจْุนَุฏَูƒُู…ْ ู…ِู†ِّูŠ ู…ِุฌْู„ِุณًุง ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุงู„ุซَّุฑْุซَุงุฑُูˆْู†َ
“Dan sesungguhnya orang yang paling aku dibenci dari kalian dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara (HR. Tirmidzi)

3. Menghindari menyebarkan berita yang mengundang mudharat
 Yang paling banyak kita temukan dalam posting di dunia maya adalah orang dengan niat yang baik dalam memberikan informasi, namun dia tidak sadar
bahwa perbuatannya itu malah mengundang mudharat. Misalnya dengan posting:

“Teman-teman sekalian, ada situs yang sangat menghina Islam disini: www.linknya-dipaste-lagi.com, kita harus mengambil langkah terhadap penghinaan ini!”.atau yang begini:“Jaman sekarang ancur banget, ada film yang judulnya –JUDULNYA DISEBUTIN LAGI- yang isinya banyak banget tentang pornografi dan pornoaksi. Ada adegan dewasa euy disitu. Dunia semakin parah deh”

Oklah, mungkin yang nge-pos berniat untuk memberikan informasi, tapi tanpa sadar informasi yang dia sampaikan malah termasuk menyebarkan fitnah itu sendiri, dan semakin banyak orang yang akhirnya mengakses situs tersebut, lalu menyebarkannya kembali dan seterusnya. Apa hasilnya?. Hasilnya sang pembuat situs tadi senang gembira melihat jumlah visitornya yang melangit, lengkap dengan cacian yang paling seram yang bisa dilakukan manusia disitu yang semakin membuatnya punya alasan untuk membenci Islam dan menyudutkan Islam.

Kita harus ingat bahwa memberitahu seseorang tentang sesuatu yang buruk bukan dengan mencontohkannya.
Masalahnya, banyak orang yang awalnya tidak mengetahui malah jadi mengetahui dan mengakses situs-situs yang harusnya tidak boleh diakses. Walaupun mungkin ada manfaat ketika kita menyebarkan informasi semacam ini, tapi tetap saja menolak mafsadat lebih utama dari mendapat manfaat. Sesuai kaidah yang berbunyi:

ุฅَู†َّ ุฏَูْุนَ ุงู„ْู…َูَุงุณِุฏِ ู…ُู‚َุฏَّู…ٌ ุนَู„َู‰ ุฌَู„ْุจِ ุงู„ْู…َุตَุงู„ِุญِ
Sesungguhnya, menghindari kerusakan, harus didahulukan dibanding mengambil manfaat.”

Jadi, ketika kita menemukan situs penghinaan terhadap Islam, informasi yang mengundang mudharat atau semacamnya, lebih baik kita lansgung tutup dan jangan pernah kembali. Tidak perlu membesar-besarkan dan menyebarkannya. Karena justru itu yang diinginkan pembuatnya. Toh hal yang semacam ini akan terus ada kapapnpun internet ada.
Kalau anda memiliki kekuasaan ataupun koneksi kepada orang yang bisa menghentikan, maka cukuplah informasi ini diberikan padanya saja dan tidak selain dia. Semua ini untuk menjaga agar fitnah tidak tersebar kemana-mana.

4. Tidak berlebih-lebihan dalam memberikan informasi
 Seringkali kita menemukan banyak sekali hamilud dakwah yang justru ‘tebar pesona’ di setiap posting atau informasi yang dia berikan. Membuat postingnya seolah-olah terlihat ‘keren’, atau sesuatu yang diluar atau bukan kapasitasnya agar banyak comment yang mampir dan mengaguminya.

ุฅู† ู…ู† ุฃุญุจูƒู… ุฅู„ูŠ ูˆุฃู‚ุฑุจูƒู… ู…ู†ูŠ ู…ุฌู„ุณุง ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุฃุญุงุณู†ูƒู… ุฃุฎู„ุงู‚ุง , ูˆุฅู† ุฃุจุบุถูƒู… ุฅู„ูŠ ูˆุฃุจุนุฏูƒู… ู…ู†ูŠ ู…ุฌู„ุณุง ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุงู„ุซุฑุซุงุฑูˆู† ูˆุงู„ู…ุชุดุฏู‚ูˆู† ูˆุงู„ู…ุชููŠู‡ู‚ูˆู†
Diantara orang yang aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang baik akhlaknya. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah ats-Tsartsarun (orang yang memaksakan diri untuk memperbanyak perkataan), al-Mutasyaddiqun (orang yang bicaranya kesana-kemari tanpa kehati-hatian) dan al-Mutafayqihun (orang yang sengaja memperluas cakupan pembicaraan dan membuka mulut mereka dalam pembicaraan tersebut serta memfasih-fasihkan/membagus-baguskan bahasanya dalam pembicaraan). (Muttafaq‘alaih)

Maka usahakan dalam setiap posting dan informasi yang kita berikan kita selalu berserah kepada Allah. Sama sekali tidak membuat-buat, atau membesar-besarkan perkataan, atau membuat sesuatu yang dibagus-baguskan. Kalaupun kita ingin memposting sesuatu yang menyemangati dan memprovokasi semangat, maka lakukan dengan hati-hati.

5. Tidak bersikap lemah, membuka aib diri sendiri ataupun orang lain dalam menyampaikan informasi
 Saya rasa tulisan menyangkut masalah ini sudah banyak dibuat, begitu banyak tulisan yang bernada lebay, melo (melankolis) yang tidak seharusnya ditampilkan di posting. Ataupun posting yang membuka aib pribadi dan hal-hal privat yang harusnya tidak ada di ruang publik. Sehingga hal itu bisa mengundang fitnah kepadanya.

“sedang menunggu bidadari…”, “Malem jum’at enaknya ngapain ya?”, “aku menanti kedatangan dirinya..”, “siapakah dia yang selama ini aku rindukan..”, “aku tak mengerti siapakah aku saat ini”, “sedang mencoba merengkuh bulan”, “Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini.. Mamah”, “Sudahlah…”, “Terimakasih Cinta….”, “Semua telah berakhir…” (terus terang saya suka ngakak lalu nangis kalo baca posting/status yang beginian)

Sedangkan Rasul telah memperingatkan kita untuk menjauhi fitnah:

ุฅู† ุงู„ุณุนูŠุฏ ู„ู…ู† ุฌู†ุจ ุงู„ูุชู†
Sesungguhnya kebahagiaan bagi siapa saja yang menjauhi fitnah (HR. Abu Dawud)

Walhasil, atas semuanya itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa posisi kita sebagai hamilud dakwha telah membawa kita pada suatu kedudukan dan tanggung jawab yang lebih besar dan berat dibandingkan yang belum berkomitmen dalam dakwah. Setiap kata-kata, posting, informasi yang kita keluarkan akan diawasi dan dimonitor oleh semua pihak, baik yang suka ataupun yang tidak suka. Karena itu lebih berhati-hatilah dalam memilih informasi mana yang akan kita bagikan.

Dakwah memang sulit dan sudah sulit, jangan dibuat lebih sulit lagi. Refreshing boleh, bercanda boleh, asal jangan berlebihan dalam memanfaatkan dunia maya. Gunakan dunia maya sebagai wasilah untuk memperluas jangkauan dakwah. Bagikan semangat Anda pada yang lain dengan kontribusi apapun. Insya Allah semua yang kita lakukan di dunia maya termasuk kebaikan yang akan dicatat oleh Allah.

Wallahu a’lam bi ash-shawab

Akhukum Fillah
_________________
 Yuk baca Ragam Pesona Kota Kelahiranku