Share=>

Kamis, 27 November 2014

Yuk..Kendalikan Hidup Hebatmu!


Oleh : Dr.Andhyka P.Sedyawan

Haii… Sahabat Hebat Hebi, apakah Kamu Pernah Menonton serial Komedi OVJ yang telah Booming itu? Tayangan ini sangatlah Khas dengan Nuansa Jawa dimana disana ada Dalang dan Ada Wayang-wayang sebagai Pemainnya. Tentu Kamu sudah tau dong bahwa sang Wayang selalu bertindak atas Kemauan Sang Dalang sebagai Pengarah Cerita. Nah, Jika Kita arahkan kepada Kehidupan, Manakah yang baik menjadi DALANG atau Menjadi WAYANG?

Masih bingung juga? Baiklah.. nih Hebi Contohkan Kedalam sebuah Cerita Hebat Berikut ini,

Dua orang sahabat sedang menghampiri kios koran dan membeli beberapa koran serta majalah. Sudah seharusnya jika Ada pembeli tentu akan membuat si penjual jadi senang dong. Tapi yg ini beda banget, Si penjual melayani pembeli dengan buruk, ngga sopan, dan plus pasang muka cemberut. Weww!

Jelas saja sang pembeli jadi jengkel dengan layanan yg buruk seperti itu. Tapi salah satu dari dua orang sahabat tampak begitu berbeda dengan reaksi yang di alaminya, sahabat yang satu ini tetap tenang dan tersenyum ramah, bahkan tetap bersikap sopan kepada penjual tersebut. Terang saja, sahabat yang hatinya jengkel bertanya kepada temannya, “hei, ngapain kamu begitu tenang dan bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak?” kalau hal itu akan merugikan diriku sendiri. dan inilah Sang DALANG!

Yah! Itulah pointnya, sahabat. Jangan pernah biarkan orang lain menentukan cara kita bertindak dan menentukan sikap kita. Karena hal ini juga mempengaruhi rangkaian waktu yang akan Kamu jalani selanjutnya. Karena Hal buruk akan menarik hal buruk lainnya. Mau begitu?

Sayangnya, sering kali kita lepas dari kontrol emosi. Sering Menyalahkan Keadaan dan kadang malah membalas perlakuan yang sama atas apa yang kita terima. Seperti saat berkendara. Saat ada mobil atau motor lain menyerobot jalan dengan seenaknya, tiba-tiba kita jadi jengkel, Kesal, mengupat dan tak jarang berusaha membalasnya. Ahaa.. ini lah Sang WAYANG, Tindakan yang dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap kita. ini Gak Hebat!!

Sahabatku, Mulai Saat ini, Jadilah Penyebab Bagi Sebab Baik Kehidupan Hebat Kamu. SETUJU? Kamulah DALANG nya, Kamu juga yang mengatur arahan Hati Kamu agar selalu mengambil keputusan Hebat Demi Hebatnya Hidup Kamu. Dan Percayalah, Hal baik akan menarik hal yang lebik baik lainnya. Dan otomatis menjadikan hari-hari Kamu jauh lebih menyenangkan, penuh Cinta kasih, kekeluargaan dan persahabatan. ini Hebat dong..? Be ACTOR, not Reactor…! SEPAKAAT ? SEMANGAAT Ya..

With Love,
Artikel www.akuhebat.com dipublish ulang oleh www.haje-memory.blogspot.com

Rabu, 19 November 2014

9 Kesalahan Tentang Uang Yang Harus Dihindari


Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hidup dan dibentuk dari kebiasaan (perilaku-perilaku yang kita lakukan secara berulang-ulang). Begitu juga dengan kehidupan keuangan anda. Kehidupan keuangan anda saat ini, adalah akibat dari perilaku-perilaku yang anda lakukan secara berulang-ulang. Disini kita berbicara tentang kehidupan keuangan yang negatif. Padahal kehidupan keuangan mempunyai dampak yang luar biasa besar terhadap kehidupan anda secara keseluruhan. Banyak sekali orang terperangkap dalam kesalahan-kesalahan keuangan yang sama.

Berita baiknya, jika anda dapat mengenali dan mengeliminasi kesalahan-kesalahan ini, hal tersebut adalah langkah pertama menuju kemandirian keuangan anda.

Berikut adalah kesalahan-kesalahan dalam keuangan yang perlu anda hindari :

1. Pengeluaran Berdasarkan Kata Hati

Sumber hutang pribadi terbesar adalah pengeluaran yang melebihi hal-hal yang anda butuhkan. Jangan pergi berbelanja jika anda sedang merasa bosan di rumah, sebab anda akan membeli barang-barang yang sebetulnya tidak anda butuhkan / jarang anda pergunakan. Jika anda mempunyai kecendrungan untuk selalu menuruti kata hati anda, cobalah untuk membuat rencana yang matang terhadap barang-barang yang memang perlu anda beli dan barang-barang yang perlu anda hindari. Jika anda betul-betul menginginkan sesuatu, anda dapat kembali di lain hari – intinya bersabarlah ketika berbelanja.

2. Tergoda oleh Teknik-Teknik Para Penjual

Perusahaan-perusahaan besar mencoba banyak trik untuk mengajak kita membeli barang-barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Ya, itulah marketing. Sebagai contoh, jangan tergoda oleh barang-barang yang di-discount sampai dengan 70%; bukan karena barang tersebut sedang sale lalu anda berpikiran harga tersebut adalah harga yang sangat bagus dan anda perlu membelinya. Jangan tergoda oleh promosi membeli 2 gratis 1; sebaliknya lihatlah barang-barang yang anda miliki saat ini, mulailah menghitung berapa banyak dari barang-barang tersebut yang jarang anda pergunakan.
Jika anda merasa tidak nyaman oleh perilaku para salesman, pergilah menjauh segera – Jika anda betul-betul menginginkan barang tersebut, anda bisa datang lagi suatu saat.

3. Tidak Pernah Mengecek Harga yang Lebih Murah

Untuk item-item tertentu seperti asuransi atau hipotek misalnya, perusahan-perusahaan mengambil keuntungan dari loyalitas konsumen dengan memberikan harga yang tinggi. Keengganan konsumen untuk berpindah ke perusahaan lain ini dalam bahasa inggris disebut customer inertia. Sebagai contoh, orang-orang berpikir terlalu banyak birokrasi yang harus mereka lewati jika ingin memindahkan hipoteknya. Padahal jika mereka mau menjalani proses tersebut, yaitu berpindah ke perusahaan hipotek lain yang lebih murah, mereka akan menghemat jumlah uang yang cukup besar. Saya mengambil sebuah perumpamaan : jika anda pergi berbelanja, maukah anda membeli sebuah barang yang sebetulnya mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda, namun memiliki harga 20% lebih mahal?

4. Tidak Memiliki Rencana Dalam Menabung

Memang benar jika di usia 20-an sulit bagi anda untuk menabung, karena biasanya anda telah lepas dari tanggung jawab orang tua dan penghasilan anda habis untuk keperluan hidup sehari-hari. Anda baru bisa mulai menabung setelah penghasilan anda dirasakan cukup. Namun jika saat itu datang, anda menemukan diri anda telah menginjak usia 50-an tanpa tabungan sama sekali.
Menabung memerlukan suatu sikap paksaan pada diri sendiri. Jika anda memaksakan untuk menabung sejak usia dini meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, hal tersebut lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan anda akan lebih produktif kelak. Kondisi keuangan anda pun dijamin akan jauh lebih baik di masa mendatang.
Paksakan minimal 10% dari penghasilan anda disisihkan untuk ditabung.

5. Menjadikan Kekayaan Sebagai Tujuan Hidup

Banyak para milyuner yang memiliki sifat tidak pernah puas. Mereka selalu menginginkan lebih dan lebih. Hal yang paling menyakitkan mereka adalah jika mereka harus membelanjakan uangnya.
Uang dan kekayaan bukanlah suatu hal yang buruk, namun mereka akan menjadi seperti itu jika kita mencintainya melebihi apapun didalam hidup. Hidup bukan hanya tentang mengumpulkan uang, anda perlu menjaga keseimbangan antara uang dan aspek-aspek kehidupan anda yang lain.
Di dalam www.menggapai-impian.com, saya memberikan bonus eBook : Sukses Melatih Keseimbangan Dalam Hidup.

6. Membiarkan Uang Merusak Persahabatan

Suatu kesalahan besar jika anda bergantung pada sahabat anda untuk menyelesaikan masalah keuangan yang anda hadapi, apalagi jika anda membuatnya menjadi sebuah kebiasaan. Banyak kasus persahabatan yang hancur hanya gara-gara masalah uang. Jangan nodai persahabatan yang telah anda bangun dengan susah payah dengan urusan pinjam meminjam uang.

7. Tidak Memiliki Catatan Atas Keuangan Anda

Banyak orang tidak mengetahui seberapa banyak uang yang sudah mereka belanjakan atau hutang yang mereka miliki; yang mereka sadari adalah dompet mereka sudah kosong di akhir bulan. Ada baiknya jika anda mulai mencatat pengeluaran-pengeluaran anda sehingga anda bisa lebih mengontrol lagi pos-pos mana yang perlu dihemat.
Kondisi keuangan yang baik dimulai dengan menyadari kondisi keuangan anda saat ini.

8. Memperoleh Penilaian Kredit yang Merugikan

Telat dalam membayar pinjaman ke bank akan membuat anda terkena bunga dan denda, namun sebetulnya masalah yang lebih utama adalah anda akan terkena dampak yang merugikan terhadap penilaian kredit anda (credit rating). Akibatnya anda akan lebih sulit dalam memperoleh kredit di masa mendatang dan hal ini sangat mahal harganya, karena menyangkut nama baik anda.
Saya memiliki seorang rekan yang telah di-blacklist oleh salah satu bank penyedia kartu kredit. Ia saat ini kesulitan mengajukan kredit pemilikian rumah (KPR) ke bank manapun. Kenapa hal ini bisa terjadi? Bank-bank memiliki jaringan yang kuat satu sama lain, sehingga jika anda di-blacklist oleh salah satu bank, maka nama anda akan disebarkan ke bank-bank lainnya.
Sebisa mungkin hindari telat membayar kredit apalagi tidak membayar sama sekali. Jika anda memang mengalami kesulitan, cobalah untuk datang baik-baik ke bank bersangkutan untuk membicarakan masalah keuangan anda.

9. Meminjam Uang Dengan Bunga Yang Tinggi

Jika anda terpaksa meminjam uang ke instansi keuangan, pastikan bahwa anda telah mendapatkan bunga yang terbaik atau rendah. Hindari meminjam uang dengan bunga diatas 17%, apalagi pinjaman dari kartu kredit.

Oke, semoga tips keuangan diatas bermanfaat untuk Anda.
Artikel http://www.akuinginsukses.com dipublish ulang oleh www.haje-memory.blogspot.com

Senin, 10 November 2014

5 Kesalahan Ketika Anda Mencoba Melakukan Sesuatu


Pilihlah sebuah metode lalu cobalah metode tersebut. Jika gagal, akuilah dan coba metode yang lain. Namun yang terpenting, lakukan sesuatu.”
- Franklin D. Roosevelt -

“Seringkali perbedaan antara orang sukses dan gagal adalah bukan karena yang satu tidak memiliki keahlian atau ide, melainkan keberanian untuk mengambil risiko atas ide yang ada dan melaksanakannya.”
- Maxwell Maltz -

Apa yang menghentikan anda dari melakukan sesuatu? Berikut merupakan lima kesalahan yang telah saya lakukan berulang kali. Dan saya masih tetap melakukan kesalahan-kesalahan ini, namun tidak sebanyak yang saya lakukan dulu. Saya terus memperbaiki diri secara bertahap.

Berikut merupakan tindakan-tindakan “ yang dapat membuat anda menahan diri, bahkan menghentikan diri anda dari mengambil tindakan dan memperoleh apa yang anda inginkan. Dalam kenyataan memang terdapat lebih dari 5 hal, namun saat ini saya ingin memfokuskan diri pada 5 hal yang menurut pendapat saya dapat menghentikan saya dan orang-orang lain pada umumnya.
1. Terlalu Serius Dalam Memikirkan Sesuatu

Berpikir seringkali sebut-sebut sebagai hal terbaik dalam dunia ini. Dalam beberapa kasus, berpikir justru menghambat anda. Menurut pendapat saya: saya bukanlah hasil pemikiran saya, saya adalah pengamat dari pemikiran saya. Pemikiran seperti ini membuat anda tidak terlalu terikat pada pemikiran-pemikiran yang ada. Dan untuk menghindari pemikiran bahwa apa yang dikatakan orang-orang merupakan kebenaran. Seringkali pemikiran semacam ini tidak berguna dan hanya akan memenuhi kepala anda. Dan anda menyadari bahwa anda tidak harus menganggap terlalu serius pemikiran-pemikiran tersebut. Anda bisa melupakannya jika anda menginginkannya.

Dengan sudut pandang seperti ini, akan lebih mudah bagi anda untuk mengambil jarak dari pemikiran-pemikiran anda dan mengendalikannya daripada membiarkan diri anda dikendalikan oleh pemikiran-pemikiran tersebut. Akal sehat memang penting, namun seringkali kita menyadari pemikiran apa yang harus kita dengarkan dan pemikiran mana yang hanya omong kosong belaka.
2. Terlalu Menganggap Serius Emosi Anda

Ada waktunya bagi anda untuk mendengarkan emosi anda. Namun seringkali hal itu bukanlah ide yang bagus. Sekali lagi, bagi saya emosi merupakan sesuatu yang saya amati. Hal ini memungkinkan saya untuk mengambil jarak dari emosi dan tidak terlalu mengganggap serius emosi anda, kecuali jika emosi tersebut dapat membantu anda dalam situasi tertentu.
Jika anda memiliki emosi negatif yang menahan diri anda dari mengambil tindakan, lalu apa yang bisa anda lakukan agar anda tidak terlalu menganggap serius emosi anda?

Satu hal yang bisa anda lakukan adalah dengan menerima fakta bahwa perasaan tersebut ada di dalam diri anda. Daripada anda menolak perasaan anda dan tidak menerima perasaan tersebut; biarkan perasaan itu masuk dan terimalah. Dengan menerima perasaan tersebut tanpa memberikan label apapun dan hanya mengamatinya; anda bisa mengurangi perasaan-perasaan negatif yang muncul dalam hitungan menit. Lalu anda bisa melanjutkan kegiatan anda tanpa merasakan adanya hal-hal negatif dalam diri anda.

Cara lain yang bisa anda lakukan adalah dengan melihat kembali situasi yang sedang anda hadapi dari sudut pandang yang berbeda. Jika anda melihat sesuatu dengan rasa takut, anda mungkin tidak akan mengambil tindakan apapun. Jika anda mengubah sudut pandang anda, anda bisa mengubah emosi nagatif yang muncul menjadi positif. Cara paling mudah untuk mengubah sudut pandang anda adalah dengan bertanya pada diri anda sendiri: hal baik apa yang bisa saya ambil dari situasi ini? Dengan cara ini anda bisa mulai melihat sesuatu melalui sudut pandang yang baru dan lebih positif, dan pada saat yang bersamaan memicu semangat anda dalam memulai sesuatu.

Tidak terlalu menganggap serius pikiran dan emosi anda sifatnya sama seperti hal-hal lain yang biasa anda lakukan. Hal tersebut merupakan kebiasaan yang anda bangun dan tumbuh semakin kuat. Perlahan anda akan mempu melepaskan diri anda dari beban pikiran dan emosi yang mengikat anda.
3. Terlalu Sering Mendengarkan Pendapat Negatif Orang Lain.

Saya telah menyebutkan hal ini beberapa kali. Apa yang orang katakan mengenai dunia dan anda mungkin tidak benar. Seringkali yang ia katakan lebih merupakan perasaan orang tersebut mengenai dirinya sendiri dan ia menyampaikannya kepada orang-orang di sekelilingnya. Jika mereka membagikan hal-hal negatif maka hal tersebut lebih merupakan cerminan dari diri mereka dibandingkan dengan kenyataan yang ada.

Tentu saja, ada kemungkinan kritikan yang orang tersebut berikan terhadap diri anda atau ide-ide anda benar. Namun pada sisi lain, seringkali kritik yang muncul merupakan pendapat negatif seseorang mengenai sudut pandang nya terhadap lingkungannya, bagaimana ia ingin terlihat benar dalam sebuah percakapan, atau bagaimana ia ingin mempertegas sudut pandang nya mengenai kenyataan dan untuk menciptakan rasa aman dan perasaan bahwa semua terjadi seperti biasanya.
Menurut saya anda perlu mendengarkan pendapat orang lain. Khususnya orang-orang yang telah berada pada posisi dimana anda ingin menuju. Namun pada akhirnya cobalah untuk membuat keputusan sendiri. Cobalah lakukan banyak hal dan lihatlah mana yang berhasil daripada hanya mendengarkan prediksi orang lain.
4. Tidak Menciptakan Cukup Banyak Energi Dalam Diri Anda

Tanpa ada kekuatan diri, sangatlah sulit untuk melakukan sesuatu. Jika anda menguasai hal-hal yang mendasar dalam menjaga diri anda maka anda akan memiliki lebih banyak kekuatan untuk mengubah ide-ide anda menjadi kenyataan. Jadi jika anda cukup beristirahat, makan makanan sehat dan berolah raga maka anda memberikan nilai lebih bagi diri anda sendiri.

Bagi saya – karena saya selalu tidur dan makan secara teratur – hal terpenting bagi saya adalah berolehraga dengan teratur. Olahraga membuat anda memiliki lebih banyak energi dan lebih mudah dalam melakukan sesuatu.
5. Terlalu Banyak Berencana, Membaca, Dan Berpikir

Melakukan sesuatu dengan lebih banyak kadang bukanlah ide yang bagus. Kedengarannya mungkin bagus pada awalnya, namun berdasarkan pengalaman saya, hal tersebut malah membuat anda bingung dan bahkan hanya bisa menyelesaikan lebih sedikit pekerjaan.

Salah satu kesalahan yang sering anda lakukan adalah terlalu lama menyusun rencana. Untuk memastikan pekerjaan anda berjalan dengan lancar, hal terpenting yang anda lakukan adalah menyusun sebuah rencana dengan sempurna. Anda bisa menyusun sebuah rencana dengan menganalisa masalah potensial yang dapat muncul ketika anda sedang menerapkan rencana anda. Masalahnya adalah ketika anda melaksanakan rencana anda; anda belum memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi.

Rencana yang betul-betul sempurna akan sangat sulit untuk disusun. Jadi setelah anda menyusun rencana, segeralah memulai rencana tersebut, bekerjalah dengan menerapkan rencana dan mengatasi masalah-masalah yang muncul ketika anda mulai bekerja.

Membaca terlalu banyak merupakan cara lain yang dapat menghambat diri anda. Anda merasa anda perlu membaca satu atau lebih buku atau artikel lalu mengambil tindakan. Mungkin besok atau minggu depan. Terlalu banyak membaca juga dapat menyebabkan muncul kebingungan karena pakar-pakar yang berbeda memiliki nasihat yang berbeda terhadap diri anda.

Membaca membuat anda merasa lebih baik karena anda sedang melangkah menuju sasaran anda dan mendidik diri anda sendiri. Namun, untuk memperoleh hasil yang lebih baik, alanglah baiknya jika anda membaca untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah dasar yang bisa anda lakukan, juga kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh orang lain, lalu mulailah berolahraga di pusat kebugaran.

Terlalu banyak berpikir merupakan cara paling popular untuk menunda sesuatu. Penundaan bisa menyita waktu anda selagi anda membayangkan masa depan anda, atau scenario negatif yang mungkin tidak akan pernah terjadi dalam dunia nyata. Berdasarkan pengalaman saya, terlalu banyak berpikir hanya membuat hal yang anda pikirkan menjadi lebih rumit dan dapat menarik anda ke dalam lingkaran pikiran negatif sehingga anda merasa takut untuk mengambil tindakan.

Jadi, melakukan sesuatu lebih banyak kedengarannya memang seperti sebuah ide yang bagus. Anda mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi. Merencanakan, membaca, dan memikirkannya merupakan tiga hal yang dinilai sebagai sesuatu yang sangat baik dalam masyarakat kita. Dan ketiga hal tersebut merupakan hal yang baik. Tapi anda tidak bisa tidak mengambil tindakan dengan melakukan ketiga hal tersebut lebih banyak.

Masalah lain yang muncul adalah ketiga hal tersebut dapat membuat anda merasa anda mengalami kemajuan. Sehingga anda terus melakukan ketiga hal tersebut, dan tidak mengambil tindakan, serta menggantikan perasaan nyata bahwa anda telah melakukan kemajuan dengan perasaan yang keliru.
Artikel http://www.akuinginsukses.com dipublish ulang oleh www.haje-memory.blogspot.com

Rabu, 05 November 2014

Sukses adalah Hak Saya: Bagaimana Bila Gagal?

"Setiap kegagalan adalah pelajaran yang mendorong kita untuk mencoba cara dan pendekatan baru yang belum pernah dicoba se­belumnya," (Valentino Dinsi, Guru Entrepreneur Indonesia).

Untuk Direnungkan:

Bagaimana tangan-tangan Ghaib “KEGAGALAN” Bertindak

Thomas Edison (Penemu Bola Lampu dan lebih dari 1000 paten penemuan), 9996 percobaannya gagal

Kolonel Sanders (Pendiri Kentucki Fried Chicken), 994 kali ditolak

Walt Disney (Creator Mickey Mouse), 370 kali bangkrut

Bill Gates (Pendiri Microsoft), drop out dari Harvard

Ray Kroc (Pemilik McD), dari multi mixer mengakuisisi McDonald

"Kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda. Ya, keberhasilan yang tertunda," (Valentino Dinsi, Guru Entrepreneur Indonesia).

Prinsip Utama 18: Ambil Hikmah dan Jangan Menyerah

”Secara sederhana, kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu yang positif. Jangan lupa bahwa Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total. Karena Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia,” (Eugenio Barba)

Saya pernah bertanya kepada para hadirin tentang satu masalah menarik, mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air? Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah “Dia tak dapat berenang.” Setiap orang heran apabila saya memberitahu bahwa jawaban mereka salah. Malahan menyangka suatu gurauan karena kebanyakan seminar saya agak riang suasananya.

Untuk meyakinkan mereka lagi, saya memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam sepuluh centimeter. Akhirnya, saya memberitahu jawabannya, yang akan saya berikan kepada Anda sekarang. Orang tenggelam karena dia menetap di situ dan tidak meng­gerakkan dirinya ke tempat lain. Berapa kali orang jatuh tidak jadi soal. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh

Mengantisipasi bencana sejak dini adalah karakteristik seorang en­tre­pre­neur. Jangan biarkan kebanggaan dan sentimen mempengaruhi keputusan keputusan Anda. Sebuah gagasan gagal, adalah pelajaran Anda saat untuk bangkit kembali untuk mengejar target-target Anda berikutnya.

Babe Ruth, pemain baseball terkenal, tidak hanya mencetak 714 home run, namun dia juga pernah luput (strike out) 1.330 kali. Ray Meyer, pelatih bola basket legendaris di DePaul Uni­ver­sity telah memimpin timnya memenangkan 37 musim kompetisi. Saat timnya kalah setelah kemenangannya yang ke-29, dia ditanya bagaimana perasaannya. “Luar biasa!” katanya, “sekarang kami dapat meng­konsentrasikan diri bagaimana me­menangkan permainan daripada memikirkan kekalahan ini.”

Kegagalan, jangan biarkan se­bagai sesuatu yang final. En­tre­pre­neur sejati, memandang kegagalan sebagai awal, batu loncatan untuk memperbaharui kinerja bisnis mereka di masa men­­datang. Pemimpin tidak menghabiskan waktunya memikirkan kegagalan.

Untuk memicu kesiapan mental Anda, kita belajar dari cerita tentang seorang eksekutif IBM yang memiliki prospek cerah. Ia baru saja melakukan kesalahan transaksi yang merugikan perusahaan jutaan dolar. Thomas J. Watson, pendiri IBM, memanggil eksekutif muda itu ke kantornya. Spontan eksekutif itu berkata: “Saya tahu Anda pasti meminta saya mengundurkan diri, bukan?”

”Anda tidak perlu cemas. Kami baru saja mengeluarkan jutaan dolar untuk mendidik Anda!” Begitu jawab Watson.

”Perusahaan seperti milik kami harus menciptakan suasana di mana orang-orang tidak takut mengalami ke­gagalan. Ini berarti kami menciptakan sebuah organisasi di mana kegagalan tidak hanya ditolerir tetapi ketakutan dikritik karena menyampaikan gagasan
bodoh juga dihilangkan. Jika tidak, maka banyak orang yang merasa cemas dan tidak nyaman. Dan gagasan-gagasan brilian yang sangat potensial tak akan pemah terucapkan dan tak akan pernah terdengar. Kegagalan masih bisa ditolerir selama itu tidak menjadi kebiasaan,” (Michael Eisner, Walt Disney Corp)

Jadi? Ya, gagal bukan kiamat, tapi jangan kelewatan. Apalagi menjadi “kebiasaan”. Kerjakan yang mampu dilakukan, semakin terbatas sumber dana, Anda patut semakin bijaksana. Pahami, kapan harus meminimalisasi kerugian.

Kisah Nyata: Siapakah Orang Ini?

Gagal dalam bisnis di usia dua puluh dua tahun
Kalah dalam pencalonan negara bagian di usia dua puluh tiga
Gagal dalam bisnis di usia dua puluh lima
Ditinggal mati oleh kekasihnya di usia dua puluh enam
Menderita sakit saraf di usia dua puluh tujuh
Kalah berpidato di usia dua puluh sembilan
Kalah dalam pencalonan menjadi anggota kongres di usia tiga puluh empat
Terpilih menjadi anggota kongres di usia tiga puluh tujuh
Kalah dalam pencalonan anggota kongres di usia tiga puluh sembilan
Kalah dalam pencalonan anggota senat di usia empat puluh enam
Kalah dalam pencalonan wakil Presiden Amerika Serikat di usia empat puluh tujuh
Kalah dalam pencalonan anggota senat di usia empat puluh sembilan

Abraham Lincoln terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat di usia 51. Mengapa Lincoln berhasil menjadi Presiden? Karena dia yakin semua itu cuma soal waktu. Selama kita yakin dan terus berjuang dengan cita-citanya. Ya! Semua cuma soal waktu!

sumber: www.eramuslim.com